Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan pihaknya akan membantu Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, yang puluhan santrinya ditemukan positif terinfeksi COVID-19.Pemprov Jatim telah mendukung penanganan yang dilakukan Dinkes Banyuwangi sejak 19 Agustus lalu. Ada lima rumah sakit yang siap mendukung selama masa karantina di pondok. Petugas kesehatan gabungan juga terus "standby" di kompleks pondok
"Pemprov Jatim telah mendukung penanganan yang dilakukan Dinkes Banyuwangi sejak 19 Agustus lalu. Ada lima rumah sakit Pemprov Jatim yang siap mendukung selama masa karantina di pondok. Petugas kesehatan gabungan juga terus 'standby' di kompleks pondok," kata Khofifah di sela-sela meninjau lokasi dapur umum di kawasan pondok pesantren itu di Banyuwangi, Rabu.
Gubernur memastikan kebutuhan untuk penanganan COVID-19 di pondok pesantren di Kecamatan Tegalsari itu dilaksanakan dengan baik, mulai dari kebutuhan meningkatkan daya tahan tubuh para santri hingga penanganan kesehatannya.
"Kebutuhan masker, vitamin akan terus kami perhatikan. Pemeriksaan komprehensif telah dilakukan, tes usap ke santri juga sudah dilakukan gabungan tenaga kesehatan dari Kementrian Kesehatan, Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi," katanya.
Menurut Khofifah, yang harus dilakukan saat ini adalah penanganan yang termonitor dan terukur, salah satunya dengan memastikan para santri dalam kondisi yang fit, dan dipastikan gizinya tercukupi.
"Semua itu sudah disiapkan dengan baik. Pemprov, pemkab, dan TNI/Polri bahu membahu mendirikan dapur umum untuk memasok kebutuhan para santri yang sedang masa karantina. Standar gizinya telah dipastikan, keamanan makanan di sini juga sudah jalan," katanya.
Pemkab Banyuwangi mendirikan dapur umum yang setiap harinya menyediakan 18.000 porsi makanan untuk kebutuhan makan harian penghuni pondok pesantren selama masa karantina. Untuk anggarannya Rp3 miliar digelontorkan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan logistik dapur umum tersebut.
Gubernur Khofifah datang ke Banyuwangi didampingi Sekretaris Daerah Pemprov Jatim Heru Tjahjono dan Ketua Rumpun Tracing Satgas Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso.
Baca juga: Bertambah 100 orang, positif COVID-19 di Banyuwangi naik 341 kasus
Baca juga: Sejumlah ponpes di Banyuwangi siap beraktivitas lagi
Baca juga: Kabupaten Banyuwangi siapkan layanan publik hadapi era normal baru
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinariyanto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020