"Sejak dibuka awal Juli lalu, jumlah pasien konfirmasi positif di GJS tidak pernah melebihi kapasitasnya 140 tempat tidur. Dan mayoritas pasien yang dirawat berhasil disembuhkan," kata Ghozali yang juga menjabat sebagai juru bicara Satgas Penanganan dan Percepatan COVID-19 Kabupaten Gresik kepada wartawan di Gresik, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini terdapat 89 pasien yang menghuni GJS, dan dari jumlah itu, 66 di antaranya sudah sembuh dan kembali ke rumah.
"Memang disana mayoritas progresnya bagus. Dan Alhamdulillah tidak sampai penuh," katanya, menjelaskan.
Baca juga: RSUD: 20 ibu hamil di Gresik terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: KPU Gresik libatkan satgas COVID-19 pantau pendaftaran kepala daerah
Sebelumnya, Pemkab Gresik mengubah fungsi stadion sepak bola yakni Gelora Joko Samudro (GJS) sebagai tempat isolasi pasien COVID-19, hal ini karena ketika itu kasus positif sangat tinggi, sehingga membuat penuhnya ruangan rumah sakit.
Di dalam stadion, keberadaan ruangan isolasi dibagi beberapa zona dan terpisah sesuai kerawanan pasien, seperti zona merah, zona kuning dan zona hijau, termasuk jalur pasien dan tenaga kesehatan juga terpisah.
Stadion ini bisa merawat sebanyak 140 pasien COVID-19, dengan rincian 80 orang dirawat di zona merah, 40 orang di zona kuning, dan 20 orang di zona hijau.
Namun, saat ini seiring tren pernyebaran COVID-19 di Gresik menunjukkan penurunan, Dinkes tetap mengimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
"Gresik saat ini berstatus oranye dan tren masih turun. Semoga masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, agar trennya tetap bagus," katanya.
Secara kumulatif, pasien konfirmasi positif di Gresik tinggal menyisakan 398 pasien. Jumlah itu dari total 2.681 pasien positif. Artinya, angka angka kesembuhan di Gresik mencapai 78 persen.*
Baca juga: Petrokimia salurkan total dana Rp48 miliar bantu penanganan COVID-19
Baca juga: Kesembuhan pasien COVID-19 di Gresik capai 1.263 orang
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020