...sebagian besar dari pagu tersebut akan digunakan untuk belanja publik fisik yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebanyak 87,18 persen
Plt Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial menyampaikan sekitar 87,18 persen anggaran Ditjen Migas pada Tahun Anggaran (TA) 2021 akan dialokasikan untuk kegiatan yang keuntungannya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Kegiatan yang menyentuh kepentingan masyarakat tersebut antara lain jaringan gas (jargas) kota dan pemberian converter kit untuk petani dan nelayan.
"Pagu Ditjen Migas di TA 2021 adalah sebesar Rp1.995,4 miliar, sebagian besar dari pagu tersebut akan digunakan untuk belanja publik fisik yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebanyak 87,18 persen,” ujar Ego Syahrial dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Kamis, di Jakarta.
Baca juga: Menteri ESDM usulkan asumsi makro migas kepada DPR, ini detailnya
Baca juga: Komisi VII DPR pertanyakan kuota elpiji 3 kg yang menurun
Ego menjelaskan belanja publik fisik yang sebesar 87,18 persen atau sebesar Rp1.739,57 miliar tersebut akan digunakan untuk pembangunan jaringan gas, konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk nelayan dan petani, serta studi pendahuluan pembangunan jargas.
Secara terperinci, kegiatan infrastruktur yang menyentuh kepentingan langsung kepada masyarakat tersebut yaitu sambungan jaringan gas untuk 120.776 rumah tangga di 21 lokasi dengan jumlah anggaran Rp1.229,49 miliar, pembagian converter kit untuk nelayan sebanyak 25.000 unit di 22 provinsi dengan jumlah anggaran Rp247, 5 miliar, dan untuk petani sebanyak 25.000 unit di 14 provinsi dengan jumlah anggaran Rp206,25 miliar.
Ego juga mengalokasikan anggaran untuk studi pendahuluan pembangunan jargas dengan Skema KPBU di 10 lokasi dengan anggaran Rp8 miliar dan layanan perencanaan dan pembangunan infrastruktur dengan anggaran Rp48,34 miliar.
Baca juga: Kementerian ESDM teken kontrak jaringan gas senilai Rp309,1 miliar
Baca juga: Pemerintah berikan bantuan 1.000 konverter kit LPG ke petani
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020