• Beranda
  • Berita
  • Wiku: Tren penambahan kasus makin tinggi dan cukup mengkhawatirkan

Wiku: Tren penambahan kasus makin tinggi dan cukup mengkhawatirkan

4 September 2020 15:40 WIB
Wiku: Tren penambahan kasus makin tinggi dan cukup mengkhawatirkan
Seorang penggali kubur menyiapkan liang lahat di pemakaman khusus pasien COVID-19 di TPU Tengku Mahmud Palas, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (3/9/2020). Penggali kubur di Pekanbaru tersebut belum mendapatkan insentif sebesar Rp200 ribu per hari yang dijanjikan Pemerintah Kota Pekanbaru, sejak pekerjaan menggali kubur dan membantu proses pemakaman di TPU itu mereka lakukan mulai Maret 2020. ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan tren kenaikan kasus yang cenderung meningkat drastis cukup mengkhawatirkan dan salah satu faktornya karena libur panjang yang terjadi baru-baru ini.

"Indonesia masih mengalami kenaikan kasus terutama pada beberapa hari terakhir bahkan kemarin menjadi 3.622 kasus dalam satu hari. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan," kata Wiku dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta pada Jumat.

Kenaikan itu terjadi akibat laporan kasus baru yang besar dari beberapa provinsi dengan akumulasi kasus COVID-19 cukup banyak seperti DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Baca juga: Satgas sebut upaya tekan penyebaran COVID-19 buahkan hasil

Baca juga: Satgas Pusat apresiasi penerapan jam malam di Depok dan Bogor


Wiku menyebut kondisi itu mengkhawatirkan karena Indonesia telah mengalami enam bulan berjuang melawan pandemi tapi dihadapkan dengan fakta penambahan kasus yang semakin tinggi.

"Hal ini terjadi mungkin karena salah satunya adalah libur panjang yang baru saja kita alami bersama dan rupanya masyarakat pergi ke tempat wisata dan mungkin tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin," kata ahli dalam bidang kebijakan kesehatan dan akademisi Universitas Indonesia itu.

Minimnya penerapan protokol kesehatan itu membuat kenaikan drastis jumlah kasus baru akhir-akhir ini. Wiku menegaskan bahwa kenyataan itu harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk terus menerapkan protokol pencegahan COVID-18 dengan disiplin.

Protokol kesehatan harus digunakan dengan tepat, seperti selalu memakai masker yang menutupi hidung dan mulut serta berhati-hati ketika membukanya. Dia juga memberi contoh bagaimana terkadang masyarakat lengah menjaga jarak ketika sedang makan atau berada di sekitar keluarga.*

Baca juga: Indonesia belum berhasil tekan COVID-19 secara konsisten, kata Satgas

Baca juga: Satgas COVID-19: Tenaga medis pahlawan kita

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020