Pebalap asal Belanda, yang kini terpaut 47 poin dari pemuncak klasemen Lewis Hamilton, kehilangan kendali mobilnya hingga menabrak tembok pembatas di sesi latihan pagi sebelum kewalahan finis peringkat lima di sesi siang.
"Bukan hari yang baik untukku," kata pebalap tim Red Bull itu seperti dikutip AFP.
Baca juga: Bottas puncaki FP1 GP Italia, Verstappen kecelakaan
Verstappen menjelaskan jika mobil RB16 yang ia kendarai kurang seimbang dan tak memiliki daya cengkeram yang baik hingga ia harus menekan keras ketika melintir di chicane Ascari dan merusak sayap depan mobilnya.
"Kami semua mencoba mencari batasan di trek dan di Tikungan 11 jika kalian kehilangan kendali maka lebih baik membiarkan mobil melebar karena itu tidak terlalu berarti ketika latihan, itulah kenapa banyak dari kami mendapati catatan waktunya dihapuskan.
"Tim memperbaiki mobilku dengan cepat dan aku tidak merasakan dampak apapun dari itu di FP2 jadi tidak ada masalah di sana."
There were just 22 minutes and 15 seconds between @Max33Verstappen's crash and his return to the track
— Formula 1 (@F1) September 4, 2020
Top work, @redbullracing ????????#ItalianGP ???????? #F1 pic.twitter.com/Wv5Ky8cWJl
Sebelumnya Verstappen juga mengatakan jika meskipun menjadi satu-satunya pebalap yang bisa mengalahkan kecepatan Mercedes tahun ini, ia merasa tidak bisa memenangi balapan pada Minggu nanti karena kekurangan kecepatan dan tenaga di lintasan lurus.
Baca juga: Bottas puncaki FP1 GP Italia, Verstappen kecelakaan
"Aku rasa menang itu mustahil," kata Verstappen. "Kami kehilangan banyak pijakan di semua lintasan lurus itu, tapi kita lihat nanti. Tahun lalu balapannya berjalan lebih baik dari yang diperkirakan."
Rekan satu timnya, Alexander Albon juga kewalahan dan hanya mampu finis P14 setelah dua catatan terbaiknya dihapus karena melaju melebihi batas trek.
Baca juga: Duet Mercedes belum terkalahkan di FP2 Grand Prix Italia
Baca juga: Regulasi baru bikin Hamilton kehilangan senjata andalan
Baca juga: Dokter dan perawat diundang menonton Grand Prix Italia di Monza
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020