Kualifikasi tahun lalu di Sirkuit Monza bagai lelucon di saat sepuluh pebalap teratas berusaha sebisa mungkin menghindari sebagai pebalap yang melaju pertama di trek tercepat di kalender itu.
Semua pebalap ingin memanfaatkan keuntungan aerodinamik dengan melaju di belakang mobil lainnya, hingga sembilan pebalap kehabisan waktu untuk menyelesaikan flying lap kedua mereka dan Charles Leclerc mengamankan pole position untuk Ferrari.
Baca juga: Regulasi baru bikin Hamilton kehilangan senjata andalan
Hamilton, yang tahun ini telah memenangi lima dari tujuh balapan bersama Mercedes dari pole position, memperkirakan hal yang serupa akan terulang di Monza pada Sabtu nanti.
"Itu sulit di masa lalu. Kami bahkan tidak menyelesaikan lap terakhir tahun lalu, jadi aku kira ini akan menarik," kata juara dunia enam kali itu seperti dikutip Reuters.
"Aku dengar mereka mungkin menerapkan waktu minimal sehingga kami harus melakukan satu out-lap jadi mungkin itu akan membantu, tapi aku kira tetap akan menjadi mimpi buruk di tikungan terakhir dengan setiap pebalap mencoba menjaga jarak.
"Tentunya ini akan menjadi kerja keras.
Baca juga: Verstappen pesimistis di Monza
Pebalap Haas Romain Grosjean senada dengan Hamilton jika setiap pebalap bakal berusaha mengambil keuntungan memanfaatkan slipstream dengan melaju di belakang pebalap lainnya.
Pebalap asal Prancis itu menyarankan jika Formula 1 sebaiknya kembali menggunakan sistem kualifikasi dengan sistem satu putaran, yang mana setiap pebalap keluar sendiri-sendiri, di Monza.
"Jika aku harus memilih maka sebaiknya satu lap per pebalap, satu demi satu. Kemudian tidak akan ada masalah dengan mobil yang lamban atau lap yang lamban atau apapun itu," kata Grosjean.
"Itu akan rumit tapi tergantung kita untuk melakukan yang terbaik."
Baca juga: Duet Mercedes belum terkalahkan di FP2 Grand Prix Italia
Baca juga: Bottas puncaki FP1 GP Italia, Verstappen kecelakaan
Baca juga: Gasly terkejut AlphaTauri bisa tampil cepat di Monza
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020