Kepala Biro Operasi Polda Sumatera Barat Kombes Pol Heny Sulistia Arianta di Padang, Sabtu menyatakan, pihaknya melakukan pemetaan tingkat kerawanan pilkada di daerah tersebut guna mengambil langkah antisipasi.
Baca juga: Kapolda Sumbar minta siswa bintara jaga netralitas
Ia mengatakan dalam melakukan pengamanan pihaknya telah menjalin koordinasi dengan KPU, Bawaslu, partai politik, dan lainnya
"Kami sudah mulai operasi Mantap Praja Singgalang 2020 untuk mengamankan pelaksanaan pilkada serentak," kata dia.
Dalam skema yang dibuat operasi ini akan berjalan selama 139 hari yang ditargetkan selesai di awal Januari 2021
Ia menjelaskan sejumlah tahapan rawan konflik mulai dari saat pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, penerimaan logistik, kampanye, pemungutan suara dan penetapan
"Kami sudah melakukan pemetaan sedemikian rupa dan mempersiapkan langkah strategis agar pelaksanaan pilkada dapat berjalan baik," kata dia.
Baca juga: KPU Sumbar: 3 pasang calon daftarkan diri di hari terakhir
Baca juga: KPU Sumbar: Empat pasangan perseorangan lolos verifikasi faktual
Dalam pengamanan ini Polda Sumbar mendapatkan bantuan dana hibah dari Pemprov Sumbar sebesar Rp36,07 miliar.
Jumlah ini lebih rendah daripada pengusulan anggaran yang dibutuhkan Polda Sumbar sebesar Rp56,8 miliar
Menurut dia jumlah tersebut tentu masih kurang karena diajukan sebelum adanya pandemi dan dengan adanya pandemi ini membuat kebutuhan meningkat untuk memenuhi protokol kesehatan.
"Mulai adanya alat pelindung diri yang harus dikenakan petugas dalam melakukan pengamanan," kata dia.
Baca juga: Kapolri keluarkan surat telegram pedoman pengamanan Pilkada Serentak
Baca juga: Polda-KPU-Bawaslu Sumsel bahas pengamanan pilkada tujuh kabupaten
Baca juga: Brimob Polda Sumut turunkan tim pengamanan di KPU Medan
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020