Mercedes sedang berada di jalur yang mulus untuk memenangi kedua titel itu lagi musim ini untuk ketujuh kalinya secara beruntun, di saat juara dunia enam kali Lewis Hamilton unggul 47 poin dari rival terdekatnya Max Verstappen setelah tujuh balapan.
Laporan pada akhir Desember 2019 menunjukkan Mercedes mendapat keuntungan setelah pajak sebesar 14,7 juta pounds atau sekira Rp287,9 miliar, dibandingkan laba tahun sebelumnya sebanyak 12,6 juta pounds atau Rp248,7 miliar, demikian Reuters, Sabtu.
Mercedes tahun lalu memenangi 15 balapan termasuk sembilan kali finis 1-2 dan 32 kali podium.
Baca juga: Hamilton raih pole position GP Italia
Baca juga: Hamilton raih gelar juara dunia keenam meski Bottas juara di Austin
Laporan itu menyebut jika Mercedes memperoleh 23,6 persen pangsa cakupan televisi, yang menghasilkan ekuivalen nilai iklan televisi kumulatif (AVE) sebesar 5,406 juta dolar AS untuk brand Mercedes.
Turnover mereka sebesar 363 juta pounds, naik dari nilai sebelumnya 338,4 juta, karena peningkatan revenue sponsor dan pemasaran.
Laman motorsportweek menyebutkan angka-angka di atas belum termasuk dari fasilitas Mercedes-Bens High Performance Powertrains yang menyediakan dan mengembangkan mesin untuk sejumlah tim F1 yaitu Racing Point dan Williams, serta McLaren pada 2021.
Sementara itu, Formula 1 akan menerapkan aturan baru yang membatasi anggaran tiap tim menjadi 145 juta dolar atau sekira 111 pounds musim depan sebagai salah satu tujuan mereka menciptakan level kompetisi yang merata di antara 10 tim dan juga masa depan yang berkelanjutan.
Namun demikian, gaji pebalap dan pengeluaran marketing tidak termasuk di dalam batasan anggaran tersebut.
Baca juga: Regulasi baru bikin Hamilton kehilangan senjata andalan
Baca juga: Sainz tak sesali keputusannya pindah ke Ferrari
Baca juga: Dokter dan perawat diundang menonton Grand Prix Italia di Monza
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020