• Beranda
  • Berita
  • Epidemiolog : Sumbar harus bersiap hadapi lonjakan pasien COVID-19

Epidemiolog : Sumbar harus bersiap hadapi lonjakan pasien COVID-19

5 September 2020 22:05 WIB
Epidemiolog : Sumbar harus bersiap hadapi lonjakan pasien COVID-19
Epidemiolog yang merupakan Konsultan Penanganan Bencana WHO Dr John Prawira. (ANTARA/Ikhwan Wahyudi)

dalam menghadapi lonjakan pasien adalah ketersediaan fasilitas rumah sakit

Epidemiolog yang merupakan Konsultan Penanganan Bencana WHO Dr John Prawira mengingatkan Sumatera Barat harus bersiap menghadapi lonjakan pasien Corona Virus Disease (COVID-19) dengan menyiapkan fasilitas dan prasarana kesehatan yang dibutuhkan.

"Salah satu yang harus disiapkan dalam menghadapi lonjakan pasien adalah ketersediaan fasilitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang memadai ," kata dia di Padang, Sabtu malam.

Ia menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara pada diskusi daring WAG kawal COVID-19 Sumbar series dengan tema Suara Gerbong Pamungkas: Kondisi COVID Hari Ini, digelar oleh whatsap grup Kawal COVID-19.

Menurut dia dalam menghadapi lonjakan pasien secara tiba-tiba rumah sakit dan fasilitas kesehatan harus memiliki persiapan mulai dari hal yang paling sederhana seperti ketersediaan oksigen yang dibutuhkan.

Baca juga: Tujuh warga Agam dinyatakan positif COVID-19 dan tujuh sembuh

Baca juga: Seorang perawat positif COVID-19, ICU RSUD Payakumbuh tutup sementara

"Memang pada tahap awal masyarakat sudah ditanamkan untuk melaksanakan protokol kesehatan seperti cuci tangan, pakai masker dan lainnya, namun jika tetap terinfeksi maka yang akan menghadapi adalah rumah sakit," katanya.

Ia menyarankan rumah sakit dan fasilitas kesehatan sudah harus bisa menghitung kebutuhan oksigen seandainya terjadi lonjakan pasien, ini ada cara dan rumusnya.

Apalagi jika pasien datang bersamaan dalam jumlah banyak maka penyediaan oksigen tidak mudah dalam waktu singkat apakah akan disuplai seperti biasa hingga alat khusus," kata dia.

John juga mengingatkan agar kebutuhan lain juga diantisipasi seperti alat pelindung diri bagi medis.

Termasuk tenaga kesehatan yang saat ini semakin banyak terinfeksi karena kelelahan karena jadwal jaga yang tidak manusiawi, kata dia.

"Kita sudah menjalani ini sejak Maret tentu tenaga medis sudah kelelahan luar biasa," lanjutnya.

Baca juga: Tujuh paramedis di RSUD Pasaman Barat positif COVID-19

Baca juga: 1.280 orang warga Pesisir Selatan telah dites COVID-19

 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020