"Kami berkomitmen untuk tetap mencerdaskan anak bangsa meskipun kondisi saat ini sedang sulit karena pandemi COVID-19," ujar Ketua Panitia Lomba Bertutur, Adin Bondan, di Jakarta, Senin.
Lomba tersebut diselenggarakan mulai tanggal 7 sampai dengan 10 September 2020. Total peserta yang masuk dalam babak final sebanyak 34 peserta dari 34 provinsi.
Dia menjelaskan komitmen Perpusnas itu ditunjukan dengan tetap melaksanakan lomba bertutur tingkat nasional dengan sasaran siswa-siswi kelas 5 dan 6 SD/MI baik negeri maupun swasta yang telah memiliki perpustakaan sekolah.
"Walaupun secara virtual, tentu tidak mengurangi kualitas pelaksanaan lomba seperti tahun-tahun yang lalu," jelas dia.
Lomba Bertutur 2020 mengangkat tema "Menumbuhkembangkan Kegemaran Membaca dan Kecintaan Terhadap Budaya Lokal Dalam Upaya Membangun Karakter, Kecerdasan, Kreativitas dan Inovasi Generasi Muda Indonesia".
“ Kemampuan bertutur adalah hasil literasi pada tahap pemahaman dan pemaknaan apa yang tersurat dan yang tersirat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Maka kegiatan bertutur sangat relevan untuk terus digalakkan bagi generasi muda sejak usia sekolah agar dapat mewujudkan SDM Indonesia unggul 10 tahun yang akan datang,” tambah dia.
Adapun materi yang dilombakan terdapat 34 judul cerita rakyat (bermuatan lokal) yang mengandung nilai perjuangan, kepahlawanan atau legenda yang membangun pendidikan karakter bangsa, seperti; sikap nasionalisme, jujur, religius, peduli lingkungan, tanggung jawab sikap disiplin, kerja keras, kreatif/inovatif, sikap mandiri, demokratis, cinta damai, sikap bersahabat, toleransi dan sikap senang belajar.
“Pemenang akan diumumkan pada tanggal 10 September 2020 besok,” kata Adin.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menjelaskan bahwa bertutur adalah buah dari kegemaran membaca, sehingga membangun imajiner seseorang sehingga dapat menuliskan ide, gagasan kreatif dalam bentuk tulisan sehingga terjadi transfer pengetahuan.
Syarif berharap kegiatan bercerita itu terus berlanjut tidak hanya pada ajang pelaksanaan lomba tetapi anak anak dapat membiasakan membaca dalam kehidupan sehari hari.
"Kami berharap kepada seluruh masyarakat, para profesional, para pemerhati seni budaya dan musik, komunitas, lembaga, baik pemerintah maupun swasta bisa bekerjasama dalam program mendukung peningkatan kegemaran membaca melalui kegiatan bercerita sejak usia dini,” ungkap Syarif Bando.
Perpustakaan Nasional, lanjut Syarif, siap bekerja sama dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang tujuannya untuk mengangkat pentingnya perpustakaan, pentingnya buku dan bahan bacaan lainnya, semuanya itu untuk meningkatkan pembudayaan kegemaran membaca masyarakat Indonesia.
Syarif Bando mengharapkan seluruh masyarakat Indonesia agar senantiasa melaksanakan pola hidup sehat serta terus berinspirasi, berkarya, berimajinasi, berkreativitas dan berliterasi semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi melalui gagasan, ide dan pemikiran yang disampaikan melalui kegemaran membaca dan pemanfaatan fasilitas dan sarana perpustakaan yang ada.
Adapun mekanisme pelaksanaan lombanya yakni pengundian nomor telah dilaksanakan secara virtual didepan dewan juri dan koordinator lomba bertutur setiap provinsi. Penilaian juri meliputi penampilan, kemampuan bercerita, penguasaan materi dan teknik bercerita. ***3***
Baca juga: Dirjen Pajak titip pemahaman pajak pada guru
Baca juga: Bertutur jujur layaknya Roberto Mancini
Baca juga: Lomba bercerita digagas untuk siswa SD dan MI di Bangka Belitung
Baca juga: Lomba bercerita gairahkan budaya minat baca siswa
Pewarta: Indriani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020