• Beranda
  • Berita
  • PB Djarum tekankan pentingnya peran klub dalam pembinaan usia dini

PB Djarum tekankan pentingnya peran klub dalam pembinaan usia dini

7 September 2020 21:56 WIB
PB Djarum tekankan pentingnya peran klub dalam pembinaan usia dini
Anggota tim pencari bakat Sigit Budiarto saat mengamati penampilan audisi umum beasiswa bulu tangkis 2019 yang diselenggarakan PB Djarum di GOR Sudirman Surabaya, Minggu (20/10/2019). (Foto Antarajatim/Fiqih Arfani)

Mata rantai pertama adalah klub dari daerah yang merupakan cikal bakal pemain-pemain

Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan bahwa peran klub-klub olahraga menjadi sangat vital dalam mendukung ekosistem pembinaan atlet usia dini.

Kehadiran klub-klub kecil dari berbagai daerah menjadi salah satu yang disoroti Yoppy. Menurutnya, klub di daerah menjadi penting sebab merupakan tempat awal di mana para calon atlet mulai diperkenalkan pertama kali dengan latihan dan bertanding.

“Ekosistem bulu tangkis Indonesia sangat penting dan vital karena itu adalah rangkaian yang tidak terputus dari pelaku bulu tangkis di Indonesia,” kata Yoppy dalam bincang media yang digelar secara virtual, Senin.

Baca juga: PB Djarum dorong BUMN lakukan pembinaan atlet usia dini

“Mata rantai pertama adalah klub dari daerah yang merupakan cikal bakal pemain-pemain yang di daerah telah berlatih dan bertanding untuk kemudian masuk ke klub besar dan dibina menjadi seorang juara,” ujarnya menambahkan.

Sayangnya, keberadaan klub-klub kecil di daerah itu, menurut Yoppy, jarang dilirik oleh perusahaan di Indonesia untuk kemudian menjadi sponsor maupun donatur.

Perusahaan-perusahaan saat ini, lanjutnya, lebih banyak menaruh minatnya untuk mensponsori liga-liga elite ketimbang klub-klub yang terfokus ke pembinaan usia dini. Padahal atlet-atlet yang sudah berpengalaman di gelanggang elite itu juga pasti membutuhkan pelapis untuk menggantikannya di masa mendatang.

Baca juga: PB Djarum paparkan proses pembinaan atlet di parlemen

“Sponsor di Indonesia yang memiliki komitmen tinggi di layer bawah terhadap sebuah cabang olahraga itu sangat sedikit. Banyak memang yang menaruh minat pada liga-liga elite, tapi kita lupa bahwa kita juga membutuhkan layer bawah yaitu pembinaan di usia dini. Mereka lah yang bakal menggantikan atlet-atlet di gelanggang elite tersebut,” katanya menjelaskan.

Ketiadaan sponsor tersebut memaksa klub-klub di daerah cuma bisa mengandalkan donatur setempat dan iuran anggota. Dana itu pun masih perlu dibagi dengan kegiatan operasional sehari-hari.

Yoppy pun mendorong perusahaan-perusahaan swasta maupun milik pemerintah untuk turut andil berpartisipasi dan berkomitmen melakukan pembinaan jangka panjang bagi usia dini demi melahirkan lebih banyak lagi atlet yang bisa berprestasi mengharumkan Indonesia di kancah dunia.

Baca juga: Sukses di tahun pertama, Liga PB Djarum berpeluang dilanjutkan
Baca juga: Fung Permadi: yang kembali pulang, pencetak pebulu tangkis gemilang
Baca juga: Kriteria pebulu tangkis istimewa menurut PB Djarum

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020