RSUD Serui mulai 9 hingga 11 September mendatang menutup sementara pelayanan kesehatan khususnya rawat jalan setelah salah satu tenaga kesehatan positif COVID-19.Nakes positif baru satu orang namun manajemen tidak mau mengambil risiko
Direktur RSUD Serui dr. Jonny B Abaa kepada ANTARA, Selasa mengatakan, mulai Rabu (9/9) akan menutup sementara pelayanan rawat jalan.
"Meski nakes yang positif COVID-19 hingga kini baru satu orang namun manajemen tidak mau mengambil risiko sehingga menutup semua layanan, kecuali IGD, ruang bersalin dan layanan TBC yang tetap buka," katanya.
Manajemen rumah sakit akan melakukan sterilisasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan di RSUD Serui.
Baca juga: Enam kabupaten di Papua bebas dari COVID-19
Baca juga: Bocah 5 tahun di Teluk Bintuni sembuh dari COVID-19
Saat ini nakes tersebut melakukan isolasi mandiri karena termasuk orang tanpa gejala, kata Abaa yang dihubungi melalui telepon selularnya dari Jayapura.
Ditambahkannya, RSUD Serui saat ini sudah memiliki alat untuk pemeriksaan test usap yakni test cepat monukular (TCM) sehingga memudahkan pemeriksaan karena hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengetahui hasilnya.
RSUD Serui saat ini memiliki 400 tenaga medis dengan dilengkapi 120 tempat tidur.
Sebelumnya 26 pasien kasus COVID-19 sudah dinyatakan sembuh, jelas Direktur RSUD Serui dr. Johnny Abaa.
Baca juga: 3.286 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Papua sembuh
Baca juga: Teluk Wondama laporkan kasus kematian pasien COVID-19 pertama
Baca juga: Teluk Wondama laporkan kasus kematian pasien COVID-19 pertama
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020