• Beranda
  • Berita
  • Rupiah diperkirakan terkoreksi seiring memanasnya hubungan AS-China

Rupiah diperkirakan terkoreksi seiring memanasnya hubungan AS-China

9 September 2020 09:49 WIB
Rupiah diperkirakan terkoreksi seiring memanasnya hubungan AS-China
Warga memotret layar yang menampilkan uang lembar pecahan Rp75.000 saat diluncurkan secara virtual, di Jakara, Senin (17/8/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

Hari ini rupiah bakal bergerak melemah di kisaran Rp14.650 hingga Rp14.850 per dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu diperkirakan terkoreksi seiring memanasnya hubungan Amerika Serikat dan China.

Pada pukul 09.33 WIB, rupiah melemah 69 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.834 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.765 per dolar AS.

"Sell off di bursa saham AS semalam terutama di Nasdaq dan masih memanasnya konflik AS dan China berpotensi menjadi sentimen negatif untuk risk asset termasuk rupiah hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Dolar melonjak tertinggi empat minggu ketika sterling, saham AS jatuh

Bursa saham AS pada perdagangan semalam bergerak negatif. Setelah sehari sebelumnya libur, indeks Dow Jones ditutup turun 2,25 persen, S&P500 melemah 2,78 persen, dan penurunan terbesar dialami Nasdaq yaitu minus 4,11 persen.

Menurut Ariston, pelaku pasar mungkin mengikuti arus pagi ini dengan keluar dari aset berisiko setelah penurunan dalam Nasdaq semalam.

"Sementara kekhawatiran pasar meninggi dengan China mulai meng-counter tuduhan AS dan menyebabkan konflik makin memanas," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bakal bergerak melemah di kisaran Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.850 per dolar AS.

Pada Selasa (7/9/2020) lalu, rupiah ditutup melemah 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.765 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.740 per dolar AS.

Baca juga: Minyak Brent anjlok di bawah 40 dolar AS setelah Saudi pangkas harga
Baca juga: Emas "rebound" setelah aksi jual saham angkat permintaan "safe-haven"
Baca juga: Wall Street berakhir lebih rendah, indeks Dow Jones anjlok 2,25 persen

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020