"Presiden memberi arahan agar tim bekerja cepat terutama untuk pengembangan bibit Vaksin Merah Putih, di mana bibit vaksin diteliti dan dikembangkan institusi dalam negeri," ujar Ketua Penanggungjawab Tim Vaksin Merah Putih Bambang Brodjonegoro seusai bertemu Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Bambang Brodjonegoro yang juga Menteri Riset dan Teknologi menyampaikan bahwa saat ini lembaga Eijkman sudah memulai pengembangan Vaksin Merah Putih dengan platform protein rekombinan, di mana prosesnya sudah mencapai 50 persen dari tugas Eijkman mengembangkan bibit vaksin di laboratorium.
Baca juga: Eijkman: Pengembangan vaksin Merah Putih sudah 50 persen selesai
Lembaga Eijkman menargetkan pada akhir tahun ini uji vaksin terhadap hewan sudah bisa diselesaikan.
"Sehingga awal tahun depan kira-kira Januari, lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin kepada PT Bio Farma untuk dilakukan formulasi produksi dalam rangka uji klinis, baik uji klinis tahap 1, 2 dan 3," ujarnya.
Setelah uji klinis selesai dan Badan Pengawas Obat dan Makanan menyatakan vaksin aman digunakan dan cocok menjaga daya tahan tubuh dari COVID-19 maka akan dilakukan produksi massal oleh Bio Farma.
"Perkiraan pada triwulan keempat 2021 bisa diproduksi dalam jumlah besar dan akan melengkapi vaksin COVID-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerja sama dengan pihak luar terutama dengan Sinovac China dan G42 United Arab Emirates. Harapannya tentu proses vaksinasi bisa segera dikerjakan," kata dia.
Saat ini upaya pengembangan vaksin dilakukan Indonesia melalui dua cara yakni pengembangan mandiri oleh institusi dalam negeri serta melalui kerja sama dengan lembaga asing.
Upaya tersebut dilakukan guna mempercepat pengembangan vaksin COVID-19.
Baca juga: Menristek: Lima institusi kembangkan Vaksin Merah Putih
Baca juga: Presiden Jokowi : Vaksin Merah Putih diproduksi pertengahan 2021
Baca juga: LIPI sedang proses produksi protein rekombinan untuk vaksin COVID-19
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020