Temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster warung soto di Yogyakarta terus berkembang dengan tambahan delapan pembeli yang saat ini terkonfirmasi terpapar virus Corona.
“Dari delapan pembeli itu, hanya satu yang membungkus makanannya dan dimakan di rumah. Selebihnya membeli dan makan langsung di tempat,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.
Sebanyak delapan pembeli tersebut, tiga berasal dari Kabupaten Bantul, satu dari Magelang Jawa Tengah dan selebihnya adalah warga Kota Yogyakarta.
Klaster warung soto tersebut muncul setelah penjual soto melakukan pemeriksaan kesehatan usai mengeluh demam dan batuk. Dari hasil pemeriksaan, penjual itu dinyatakan positif COVID-19.
Dari temuan kasus tersebut kemudian dilakukan tracing kepada kontak erat penjual yaitu dari lingkungan keluarga dan karyawan. Kebetulan, keluarga dan karyawan tinggal di lingkungan yang berdekatan dan ditemukan belasan kasus positif.
Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta juga meminta seluruh pembeli yang membeli soto di warung yang terletak di depan XT-Square untuk melapor dan melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.
Hingga saat ini, total kasus terkonfirmasi positif dari klaster warung soto tersebut tercatat sebanyak 22 orang. Namun, pada Kamis (9/9), tercatat 10 orang anggota keluarga sudah selesai menjalani masa isolasi mandiri.
“Karena anggota keluarga tidak menunjukkan gejala sakit apapun, maka mereka melakukan isolasi mandiri. Pada hari ini, Kamis (9/9) masa isolasi mandiri mereka selesai dan dinyatakan sembuh karena tidak ada gejala apapun,” katanya.
Proses tracing kontak untuk klaster warung soto tersebut terus dilakukan dan masih ada dua orang anggota keluarga yang menunggu hasil uji swab.
Heroe mengatakan, klaster warung soto tersebut juga dapat dikelompokkan sebagai kasus penularan COVID-19 di keluarga.
“Penularan di keluarga ini patut diwaspadai karena temuan kasusnya cukup banyak. Paling banyak memang di warung soto, karena sudah ada 15 orang anggota keluarga yang terpapar,” katanya.
Ia berharap, kasus penularan COVID-19 di warung soto tersebut menjadi pembelajaran seluruh masyarakat bahwa protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat meskipun berada di rumah yaitu segera mandi dan berganti pakaian usai beraktivitas di luar.
Hingga Kamis (9/9), akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Yogyakarta sebanyak 211 kasus, dengan 57 kasus aktif, 142 sembuh, dan 12 pasien meninggal dunia.
Baca juga: Di Yogyakarta, tak lagi muncul kasus baru di klaster COVID-19
Baca juga: 343 warga Yogyakarta mendaftar rapid test skrinning klaster Indogrosir
Baca juga: Indogrosir Sleman jadi klaster baru penularan COVID-19 di DIY
Baca juga: Yogyakarta intensifkan pelacakan penularan COVID-19 semua klaster
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020