• Beranda
  • Berita
  • Indogrosir Sleman jadi klaster baru penularan COVID-19 di DIY

Indogrosir Sleman jadi klaster baru penularan COVID-19 di DIY

8 Mei 2020 20:48 WIB
Indogrosir Sleman jadi klaster baru penularan COVID-19 di DIY
Swalayan Indogrosir di Jalan Magelang Kecamatan Mlati, Sleman, tutup sementara sejak Selasa (5/5/2020) terkait temuan karyawan yang positif COVID-19 dan reaktif COVID-19. (Foto Antara/Victorianus Sat Pranyoto)

Klaster Indogrosir menunjukkan akan mulainya perluasan penularan komunitas skala luas

Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas COVID-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengidentifikasi Swalayan Indogrosir di Jalan Magelang, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman sebagai klaster baru penularan COVID-19 di DIY.

"Klaster Indogrosir menunjukkan akan mulainya perluasan penularan komunitas skala luas," kata Anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas COVID-19 DIY, dr Riris Andono saat jumpa pers di Gedung BPBD DIY, Jumat.

Baca juga: Tiga warga Bantul positif COVID-19 dari klaster Indogrosir Sleman

Sebelum klaster Indogrosir, Pemda DIY lebih dahulu mengidentifikasi tiga klaster besar penularan COVID-19 di wilayahnya yakni klaster Jamaah Tabligh di Gunung Kidul, klaster Jamaah Tabligh di Sleman, dan klaster Jemaat Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) di Kota Yogyakarta.

Menurut Riris, klaster Indogrosir berpotensi memperluas penularan COVID-19 di DIY karena karyawan pusat perbelanjaan itu tak hanya tinggal atau berdomisili di Sleman melainkan juga dari kabupaten lain.

"Pengunjungnya juga bukan hanya dari Sleman tapi dari kabupaten lain," kata epidemiolog UGM ini pula.

Baca juga: DPRD sebut DIY memenuhi kriteria terapkan PSBB

Oleh sebab itu, strategi untuk melacak paparan COVID-19 kasus Indogrosir, menurut dia, tidak sekadar dengan melacak kontak erat tetapi dilakukan dengan melakukan penapisan (screening) secara massal dengan tes cepat (rapid test).

Ia mengatakan klaster Indogrosir dimulai dari satu kasus terkonfirmasi positif. Setelah dilakukan investigasi pelacakan kontak erat, ada 10 orang yang kemudian diminta melakukan rapid test dan lima di antaranya memiliki hasil reaktif.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman kemudian menindaklanjuti dengan melakukan tes cepat secara massal terhadap 338 karyawan Indogrosir dan 57 orang di antaranya dinyatakan reaktif atau memiliki atau positivity rate 16,8 persen.

Baca juga: Bertambah 10, positif COVID-19 di Gunung Kidul-DIY jadi 24 kasus

Penapisan berikutnya, kata dia, ditempuh dengan meminta masyarakat yang pernah berkunjung ke Indogrosir antara 25 April hingga 4 Mei 2020 untuk melakukan uji cepat.

"Saya rasa perlu ditegaskan juga bahwa COVID-19 ini penularannya masih melalui droplet atau kontak erat. Jadi tidak semua orang yang datang ke Indogrosir akan terpapar secara sama," kata dia.

Baca juga: Difabel di DIY bantu 1.000 masker untuk penanganan COVID-19

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih menyebutkan orang dalam pemantauan (ODP) di DIY hingga Jumat (8/5) mencapai 5.272 orang.

Selanjutnya, total pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 (dengan swab) tercatat 1.049 orang.

Dari jumlah PDP tersebut, 782 orang dinyatakan negatif corona, 143 orang positif di mana 59 orang di antaranya sembuh dan tujuh meninggal, sedangkan yang masih menunggu hasil 124 orang dengan 12 di antaranya telah meninggal.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di DIY bertambah menjadi 104 kasus
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020