• Beranda
  • Berita
  • Kebijakan PSBB Jakarta akan akomodir pandangan Pemerintah Pusat

Kebijakan PSBB Jakarta akan akomodir pandangan Pemerintah Pusat

10 September 2020 23:03 WIB
Kebijakan PSBB Jakarta akan akomodir pandangan Pemerintah Pusat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza). ANTARA/Devi Nindy

harapan keinginan pemerintah pusat itu terus kita koordinasikan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) menuturkan pihaknya akan mengakomodir pandangan dari Pemerintah Pusat terkait dengan sejumlah kebijakan strategis Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total yang tengah disusun.

"Apa yang menjadi harapan atau keinginan pemerintah daerah sudah disampaikan. Tentang Pemerintah Pusat juga mungkin punya harapan, pandangan mungkin solusi lain, kita juga harus mendengarkan dan menghormati apa yang menjadi harapan keinginan pemerintah pusat itu terus kita koordinasikan," kata Riza di Balai Kota, Kamis.

Dia membeberkan pihaknya telah mengadakan rapat pimpinan untuk menyiapkan sejumlah kebijakan strategis ihwal pemberlakuan kembali PSBB pada Senin (14/9) mendatang.

"Dengan pemerintah daerah ini sudah sore tadi. Kalau bicara rapat koordinasi, kami setiap saat lakukan itu. Tadi Pak Anies juga rapat dengan pemerintah pusat," ujarnya.

Baca juga: DPRD DKI minta Pergub COVID-19 dimaksimalkan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Pemerintah DKI Jakarta mengatur jam kerja fleksibel bagi sektor usaha saat pemberlakuan kembali PSBB total mulai Senin, 14 September 2020.

Melalui kebijakan jam kerja fleksibel, Airlangga menyebutkan nantinya 50 persen pekerja dapat bekerja di rumah sementara 50 persen sisanya di kantor.

"DKI minggu depan akan kembali menerapkan PSBB, namun kami sudah sampaikan untuk kegiatan sebagian besar perkantoran untuk memberlakukan flexible working hours (jam kerja fleksibel). Sekitar 50 persen di rumah, sisanya di kantor," kata Airlangga dalam rapat koordinasi nasional Kadin bidang industri, perdagangan, dan hubungan internasional, Kamis.

Menteri Airlangga juga mengatakan, merosotnya IHSG Kamis ini disebabkan oleh kebijakan PSBB yang akan diberlakukan kembali.

Baca juga: DKI berharap semua pihak memahami PSBB total

"Berdasarkan indeks sampai dengan kemarin, hari ini masih tidak pasti karena announcement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," ujarnya.

IHSG ditutup melemah 257,915 atau 5,01 persen ke level 4.891 pada perdagangan Kamis. Sebanyak 50 saham menguat, 444 saham melemah dan 97 saham tidak mengalami perubahan.

Volume perdagangan pada Kamis ini tercatat sebanyak 9,943 juta lembar saham, dengan frekuensi tercatat sebanyak 723,174 kali. Adapun secara keseluruhan investor membukukan sebesar Rp10, 297 triliun.

Baca juga: IDI Jaksel ingatkan masyarakat terapkan 4M cegah penularan COVID-19

 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020