Kementerian Kelautan dan Perikanan menggencarkan sosialisasi serta mendirikan gerai di sejumlah lokasi untuk memfasilitasi kalangan nelayan agar dapat memperoleh asuransi nelayan mandiri.Saat ini kami juga sudah bekerja sama dengan lembaga asuransi untuk membantu para nelayan, di antaranya dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Jasindo.
Direktur Perizinan dan Kenelayanan KKP, Ridwan Mulyana dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, mengatakan fasilitasi yang dimaksud dibantaranya memberikan kemudahan pendaftaran bagi para peserta, memberikan kemudahan akses terhadap perusahaan asuransi, dan melakukan sosialisasi program asuransi kepada nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, dan perusahaan asuransi.
"Saat ini kami juga sudah bekerja sama dengan lembaga asuransi untuk membantu para nelayan, di antaranya dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Jasindo," katanya.
Baca juga: KKP: Pelaku usaha perlu fokus produk siap makan
Ridwan memaparkan manfaat dalam asuransi ini adalah pemberian perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan untuk masyarakat kelautan dan perikanan meliputi jaminan kerja dan jaminan kematian.
Menurut dia, saat ini sudah cukup banyak nelayan yang memiliki asuransi, namun yang ingin didorong pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah asuransi nelayan mandiri.
"Nelayan yang tadinya sudah memiliki asuransi dengan bantuan pemerintah saat ini, diharapkan dapat meneruskan asuransinya dengan biaya mandiri," jelas Ridwan.
Baca juga: KKP gandeng IPB guna tingkatkan produktivitas nelayan
Ridwan menerangkan, KKP telah melakukan berbagai upaya agar para nelayan dapat ikut asuransi secara mandiri, di antaranya dengan penyebarluasan informasi melalui brosur, media sosial, pelaksanaan sosialisasi baik daring maupun luring dan layanan gerai fasilitasi asuransi nelayan mandiri.
Selain itu, DJPT KKP juga mendorong penumbuhan minat anggota kelompok usaha bersama (KUB), lembaga sosial masyarakat sebagai agen perasuransian nelayan dan peningkatan kerja sama dan dukungan antar lembaga dengan pemerintah daerah, lembaga perasuransian, penyuluh perikanan serta pihak lainnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP menggandeng Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB dalam rangka menggelar kegiatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas nelayan.
Baca juga: Menteri PPN koreksi nilai tukar petani dan nelayan pada RAPBN 2021
Direktur Perizinan dan Kenelayanan Ridwan Mulyana menyampaikan kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan inovasi, kompetensi dan manajemen usaha nelayan dalam meningkatkan produktivitas.
Hal itu, ujar dia, dilakukan dengan memberikan teknologi tepat guna berupa Apartemen Ikan dan Jaring Krendet untuk menangkap lobster.
Ia mengemukakan bahwa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB membuat inovasi alat tangkap yang sederhana, mudah dibuat, ramah lingkungan dan tentunya menghasilkan tangkapan lebih baik dari alat tangkap lainnya.
Kegiatan ini juga menggandeng PT. XL. AXIATA Tbk untuk memberikan pemanfaatan teknologi digital melalui aplikasi Laut Nusantara beserta perangkatnya.
Ia memaparkan, aplikasi Laut Nusantara menghadirkan kemudahan nelayan menangkap ikan dalam genggaman dengan memberikan informasi berupa Peta sebaran ikan, bahan bakar untuk efisiensi dan Peta prakiraan cuaca laut untuk keselamatan sehingga aktivitas penangkapan ikan dapat dilakukan secara efisien dan diharapkan dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap.
"Pengembangan teknologi tepat guna ini dimanfaatkan dalam pemanfaatan sumber daya ikan yang berkelanjutan guna meningkatkan produktivitas usaha nelayan," jelas Ridwan.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020