• Beranda
  • Berita
  • Anies sebut 158.018 pelanggar PSBB telah dijatuhi sanksi

Anies sebut 158.018 pelanggar PSBB telah dijatuhi sanksi

12 September 2020 21:53 WIB
Anies sebut 158.018 pelanggar PSBB telah dijatuhi sanksi
Petugas gabungan memberikan sanksi kerja sosial kepada warga yang tidak menggunakan masker di Simpang UI, Perbatasan Kota Depok - Jakarta, Sabtu (5/9/2020). Operasi masker tersebut dilakukan oleh petugas gabungan Jawa Barat dengan DKI Jakarta sebagai bentuk pengawasan dan penindakan bagi pelanggar protokol kesehatan COVID-19. (ANTARA FOTO/Aspprilla Dwi Adha/pras).

denda yang terkumpul sebesar Rp4,3 miliar lebih

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan sebanyak 158.018 orang telah dijatuhi sanksi karena melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah hukum setempat.

"Selama pelaksanaan PSBB ini sudah dilakukan penindakan terhadap 158.018 orang, lembaga yang melakukan pelanggaran," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Satpol PP beri sanksi sosial cat trotoar bagi warga tak gunakan masker

Anies mengatakan para pelanggar aturan tersebut berasal dari perorangan, lembaga, hingga perusahaan.

Denda yang terakumulasi dari hasil penegakan Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2020 tentang sanksi bagi pelanggar PSBB hingga saat ini terkumpul Rp4,3 miliar lebih.

Baca juga: 15 warga Warakas jalani sanksi sosial karena tidak pakai masker

"Saya ingin menyampaikan di sini, Jakarta ini bukan saja punya aturan, tapi Jakarta sudah menegakkan aturan dan sudah mendisiplinkan 158 ribu lebih pribadi dan badan yang melakukan pelanggaran. Jadi level kita bukan yang bikin aturan," katanya.

Anies mengatakan penegakan aturan itu melibatkan 5.000 orang petugas, ditambah aparatur sipil negara yang diberikan tugas khusus untuk menegakkan aturan.

Baca juga: 51 warga Setiabudi kena sanksi karena melanggar protokol kesehatan

"Saya perlu garis bawahi, yang terjadi konteks penularan itu terjadinya di ruang-ruang semi private dan private. Seperti contoh kita ini di ruang terbuka ini tempat umum, transportasi pakai masker sampai ke kantor dalam rapat tidak memperhatikan jumlah orang di dalam ruangan belum tentu tidak memakai masker," katanya.

Anies mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendisplinkan diri dan saling mengingatkan supaya bisa mencegah penularan COVID-19.

"Kalau di area umum masih mudah untuk penegakan. Tapi kalau masuk area private atau semi private ya antar kita harus sama-sama menjaga," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020