"Penanganan kekerdilan atau stunting ini masih dalam program prioritas pemerintah Kota Makassar, sehingga kini masih tetap dilaksanakan di lapangan sejalan dengan program nasional," kata Kadis Kesehatan Kota Makassar dr Naisyah Tun Asikin di Makassar, Senin.
Kekerdilan adalah kondisi kurang gizi kronis pada anak balita yang ditandai dengan tubuh pendek, sehingga pertumbuhan tubuh dan otak terhambat.
Menurut Naisyah, meskipun kasus COVID-19 menjadi prioritas utama secara nasional harus ditangani, namun persoalan seperti stunting dan gizi buruk, tak kalah pentingnya untuk ditangani, karena menyangkut generasi pelanjut bangsa.
Baca juga: Wapres terima laporan penurunan angka stunting di Sulsel
Baca juga: Sulsel targetkan tekan angka kekerdilan menjadi 29,2 persen di 2020
Karena itu, lanjut dia, meski dalam masa pandemi COVID-19 semua aktivitas penanganan kekerdilan dan gizi buruk itu tetap jalan melalui Posyandu dan puskesmas.
"Jadi semua tetap kita jalankan, misalnya pemberian vitamin A dan makanan tambahan untuk anak usia balita," katanya.
Selain itu, juga dilakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting antara lain pemeriksaan balita secara rutin di semua puskesmas dan posyandu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan terkait COVID-19.
Begitu pula dengan program layanan ibu hamil tetap berjalan pada masa COVID-19 di Posyandu atau puskesmas dengan jadwal tertentu.*
Baca juga: Sulsel klaim berhasil tekan angka kekerdilan anak 5,1 persen
Baca juga: Entaskan "stunting" di Sulsel, PKK dorong optimalisasi posyandu
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020