"Adanya daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di Aceh, menyebabkan meningkatnya potensi pembentukan awan-awan hujan," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan, kondisi ini dapat mengakibatkan fenomena cuaca ekstrem, seperti turunnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat baik pada pagi, siang, sore maupun malam hari.
Perlambatan massa udara ini dipengaruhi faktor adanya pengumpulan massa udara dan daerah belokan angin atmosfer, sehingga menyebabkan meningkatnya pengangkatan massa udara yang berpotensi menumbuhkan awan-awan konvektif.
Baca juga: BMKG: Hujan landa Aceh dampak sirkulasi Eddy di barat Sumatera
Baca juga: BMKG Aceh: Sirkulasi Eddy akibatkan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi
Selain itu, lanjut dia, potensi hujan juga didukung dengan kondisi lokal, baik labilitas udara maupun citra satelit yang menunjukkan bahwa kondisi udara sedang labil dan tergambar di citra satelit.
"Untuk hari ini wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, yakni Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara," katanya.
Ia menyebut, sedangkan besok atau Selasa (15/9), daerah di provinsi paling utara Sumatera tersebut diprediksi bakal turun hujan, yaitu Bener Meriah, Aceh Tamiang, Aceh Barat, Aceh Jaya, Bireuen, Aceh singkil, dan Subulussalam
Ia juga mengungkapkan, perlambatan massa udara pada lapisan atmosfer di provinsi ini mengakibatkan terjadinya peningkatan gelombang laut di wilayah perairan.
"Gelombang setinggi 4 meter atau lebih diperkirakan terjadi di perairan barat-selatan Aceh, perairan utara Sabang, dan Samudera Hindia barat Aceh," ujar Zakaria.*
Baca juga: BMKG perkirakan cuaca ekstrem landa Aceh akibat sirkulasi siklon
Baca juga: Gelombang laut enam meter, ribuan nelayan di Aceh Barat tidak melaut
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020