• Beranda
  • Berita
  • Menko Airlangga: 30 juta dosis vaksin diterima pada kuartal IV-2020

Menko Airlangga: 30 juta dosis vaksin diterima pada kuartal IV-2020

15 September 2020 11:49 WIB
Menko Airlangga: 30 juta dosis vaksin diterima pada kuartal IV-2020
Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus korona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). ANTARA/REUTERS/Tingshu Wang/aa.

30 juta sudah komitmen untuk bisa diberikan di kuartal IV (2020) sehingga di kuartal I (2021) kita bisa melakukan vaksinasi subjek kepada keberhasilan dalam pengetesan clinical trial

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan 30 juta dosis vaksin COVID-19 akan diterima Indonesia pada kuartal IV tahun ini sehingga kuartal I tahun depan sudah mulai dapat dilakukan vaksinasi.

“30 juta sudah komitmen untuk bisa diberikan di kuartal IV (2020) sehingga di kuartal I (2021) kita bisa melakukan vaksinasi subjek kepada keberhasilan dalam pengetesan clinical trial,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), 
menyatakan pemerintah sendiri menargetkan agar Indonesia mendapat akses antara 250 juta hingga 300 juta dosis vaksin COVID-19 hingga tahun depan.

“Pemerintah sudah melakukan uji klinis vaksin bukan hanya di Indonesia tapi juga di China, Brazil, Bangladesh, dan Turki. Ini diharapkan selesai pada Desember (2020),” ujarnya.

Ia menjelaskan target itu akan dicapai melalui 10 sumber yakni Sinovac, G-42/Wuhan Institute Biological Products/Sinopharm, Astra Zaneca, GAVI/CEPI, dan CanSino Biological Inc./Beijing Institute Technology.

“Harga vaksin dari GAVI/CEPI diperkirakan akan lebih rendah sekitar 3 sampai 5 dolar AS sedangkan Sinovac antara 10 sampai 20 dolar AS,” jelasnya.

Kemudian juga dari BioNTech /Fosun Pharma/Pfizer, Modena/NIAID (National Institute of Allergy and Infrctious Diseases, Acturus Therapeutics/Duke-NUS, Genexine Korea, dan Vaksin Merah Putih.

“Pengembangan vaksin kita sendiri yaitu Vaksin Merah Putih ini diharapkan masuk dalam fase ketiga di pertengahan atau kuartal III 2021,” katanya.

Ia menuturkan nantinya pemberian vaksin kepada masyarakat akan berbeda-beda karena ada vaksin yang hanya butuh satu kali suntik dan ada yang dua kali suntik.

“Ada yang satu kali dan dua kali. Sinovac tampaknya dua kali. Kemudian ada Sinopharm diperkirakan satu kali sehingga akan berbeda metode dan harganya,” katanya.

Baca juga: Kiat Indonesia gandeng sejumlah negara untuk kembangkan vaksin corona

Baca juga: Presiden: Indonesia dapat pengadaan vaksin jumlah besar hingga 2021

Baca juga: Indonesia amankan pasokan 340 juta dosis vaksin COVID-19 hingga 2021

Baca juga: Perusahaan UAE sediakan 10 juta dosis vaksin untuk Indonesia

Baca juga: Sinovac prioritaskan vaksin COVID-19 untuk Indonesia sampai akhir 2021


 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020