Wakil Bupati (Wabup) Bogor Iwan Setiawan menyebutkan bahwa kapasitas kasur isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat masih tersisa 70 persen.Kondisi COVID-19 di Kabupaten Bogor tidak terlalu tinggi.
"Kondisi COVID-19 di Kabupaten Bogor tidak terlalu tinggi. Bahkan dari 4.176 kasur yang diperuntukkan untuk pasien COVID-19, baru terisi 1.315 pasien, artinya hanya 30 persen," ujar Iwan, di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (15/9).
Menurutnya, ribuan kasur tersebut tersebar di empat rumah sakit umum daerah (RSUD) wilayah Cibinong, Leuwiliang, Cileungsi, dan Ciawi, serta 29 rumah sakit swasta yang menangani pasien COVID-19 di Kabupaten Bogor.
Baca juga: Depok-Bekasi-Bogor-Cimahi zona merah COVID-19, sebut Gubernur Jabar
Masih leluasanya ruang isolasi tersebut, membuat Bupati Bogor Ade Yasin menginstruksikan pengelola rumah sakit di Kabupaten Bogor untuk menerima rujukan pasien COVID-19 dari wilayah tetangganya, yakni Kota Bogor.
"Di kabupaten lebih banyak untuk tempat tidur dan sebagainya, ketika ada rujukan dari kota, kami harus siap untuk menerima rujukan tersebut," kata Ade Yasin.
Menurutnya, di tengah peningkatan kasus COVID-19 secara drastis, Pemerintah Kota Bogor membutuhkan bantuan dalam menampung pasien COVID-19 yang sudah menumpuk di RSUD Kota Bogor.
Meski begitu, Ade mengakui Kabupaten Bogor tidak memiliki banyak dokter untuk menangani pasien COVID-19. Saat ini, kata dia, jumlah tenaga medis di Bumi Tegar Beriman, sebanyak 2.239 orang.
hingga Selasa (15/9) malam, kasus COVID-19 di wilayah Kabupaten Bogor sudah mencapai 1.219 kasus. Dari jumlah tersebut kurang dari 50 persennya, atau 429 orang yang masih tercatat sebagai pasien aktif COVID-19. Sementara, 741 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, dan 43 pasien meninggal dunia.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor tembus angka 1.000 lebih
Baca juga: Kota-Kabupaten Bogor sepakati penyediaan ruang rawat pasien COVID-19
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020