“DP 0 persen untuk pembiayaan mobil ramah lingkungan (hybrid/listrik). Bisa dilakukan untuk kendaraan operasional perusahaan atau COP/Car Ownership Progam,” kata Direktur MTF Harjanto kepada ANTARA, di Jakarta, Rabu.
Sementara untuk ritel, menurut Harjanto, masih perlu dipertimbangkan. Alasannya, pembeli kendaraan ramah lingkungan akan didominasi konsumen menengah ke atas (middle up), di mana segmen tersebut tidak membutuhkan DP murah.
“…mereka fokus di interest rate (tingkat bunga),” kata Harjanto.
Sampai saat ini, MTF sudah membiayai kepemilikan 2 unit mobil listrik Tesla, meskipun Harjanto tidak menyebutkan Tesla model apa yang telah dibiayai MTF tersebut.
Selain Tesla, MTF juga siap menyalurkan pembiayaan untuk mobil-mobil listrik lainnya, termasuk Hyundai IONIQ. “Kami masih menunggu launching Hyundai IONIQ di Oktober 2020,” kata Harjanto.
Bank Indonesia beberapa waktu lalu memutuskan untuk merelaksasi ketentuan kredit kendaraan bermotor (KKB) di perbankan. Mulai Oktober BI akan menghapus ketentuan uang muka atau DP bagi kredit kendaraan listrik.
Kebijakan tersebut untuk mendukung pemberian kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor yang berwawasan lingkungan, dengan menurunkan DP minimal dari 10 persen menjadi 0 persen.
Mengenai restrukturisasi kredit bagi nasabah terdampak COVID-19 sebagaimana diprogramkan oleh pemerintah, Harjanto mengatakan bahwa sampai sekarang MTF sudah merestrukturisasi pembiayaan 80.000 nasabah terdampak pandemi, dengan nilai total Rp14 triliun.
“Yang jatuh tempo payment kembali di Juli & Agustus kemarin, 98 persen mereka kembali bayar normal,” jelas Harjanto.
Dan untuk tahun ini, MTF menargetkan pembiayaan baru kendaraan bermotor senilai Rp17 triliun.
Baca juga: Mandiri Syariah & MUF perluas layanan pembiayaan otomotif syariah
Baca juga: MTF siap layani pembiayaan mobil listrik
Baca juga: MTF gandeng Korlantas Polri layani urus STNK dan PKB
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020