"Sekitar pukul 01.30 WIB hujan deras disertai angin kencang dan pada pukul 2.30 WIB seng beterbangan semua, di bangunan karantina 240," kata Kepala RSKI COVID-19 Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan melalui sambungan telepon.
Gedung karantina yang diisi 160 orang terkonfirmasi positif COVID-19 rusak, sehingga seluruh pasien yang dirawat dipindahkan ke gedung yang berlokasi di sebelahnya.
Baca juga: Gugus Tugas kaji Pulau Galang untuk rawat pasien gejala sedang
Baca juga: RS Darurat Pulau Galang rawat 42 pasien, tujuh positif COVID-19
Ia menyatakan tidak ada pasien yang mengalami luka akibat insiden itu.
Menurut dia, bangunan karantina pasien tanpa gejala itu berlokasi berhadapan dengan alam terbuka, sehingga angin mudah menerjang.
"Karena berbatasan langsung dengan alam terbuka, sehingga enggak ada penahan angin, mungkin. Kalau yang di ruang 50 aman," katanya.
Baca juga: RSD Pulau Galang sebut tiga pasien sembuh dari COVID-19
Pihaknya langsung berupaya memperbaiki bagian yang copot. Namun, kondisi bahan tersebut tidak bisa digunakan kembali karena rusak.
"Hari ini kami laporkan ke bagian pemeliharaan vendornya. Kami masih ada kontrak kerja, karena itu belum sampai enam bulan," kata dia.
Sebagai antisipasi ke depan, ia berharap vendor memasang bagian bangunan lebih kuat agar tidak mudah copot dihantam angin.
Baca juga: 11 ABK KM Kelud selesai jalani karantina di Pulau Galang
"Takutnya bangunan itu pakunya kurang, gimana ya, kok bisa terbang," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan catatan Gugus Tugas COVID-19, terdapat 228 orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang hingga kini masih dirawat di RSKI Pulau Galang.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020