Barbados, bekas koloni Inggris yang memperoleh kemerdekaan pada 1966, mempertahankan hubungan resmi dengan monarki Inggris seperti halnya sejumlah negara lain yang dulunya menjadi bagian dari kerajaan Inggris.
"Tiba waktunya untuk secara penuh meninggalkan masa lalu kolonial kami," kata Gubernur Jenderal Barbados, Sandra Mason, menyampaikan pidato atas nama Perdana Menteri Mia Mottley.
"Rakyat Barbados menginginkan Kepala Negara adalah warga Barbados. Ini adalah pernyataan terakhir dari keyakinan tentang siapa kami dan apa yang mampu kami capai. Oleh karena itu, Barbados akan menempuh langkah logis selanjutnya menuju kedaulatan yang penuh dan menjadi Republik pada saat kami merayakan Hari Kemerdekaan ke-55."
Hari jadi itu akan berlangsung pada November tahun depan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ratu Elizabeth peringati 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II
Baca juga: Pangeran Charles disetujui pimpin Persemakmuran
Baca juga: Remaja Selandia Baru coba bunuh Ratu Elizabeth pada 1981
Bertemu Raja Belanda, Sultan HB X ingin naskah kuno dikembalikan
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020