Anggota Komisi I DPR, Yan Permenas Mandenas, meminta Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, memfasilitasi penyelesaian konflik di Kabupaten Intan Jaya, Papua yang telah menewaskan seorang pendeta, warga sipil dan anggota TNI.
“Saya terus memonitor apa yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya dalam sepekan ini, karena itu saya langsung menghubungi KSAD, Jendral Andika Prakasa Minggu (20/9) malam," kata Mandenas, dalam keterangannya, di Jakarta, Senin.
Baca juga: BMP kecam penembakan tenaga medis di Intan Jaya
Ia sedih melihat konflik yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua, dalam sepekan ini, seperti pada kasus penembakan dua tukang ojek oleh kelompok bersenjata yang saat ini sedang mendapat perawatan medis di Kabupaten Mimika, menjelang akhir September 2020 kali ini.
Pada sisi lain, sekitar sebulan lagi akan digelar Sidang Umum PBB di Markas Besar PBB, New York, dengan agenda-agenda internasional yang telah ditentukan, namun wacana Papua telah tuntas.
Menurut dia, pada Kamis (14/9), seorang tukang ojek tewas ditembak dan beberapa jam kemudian anggota TNI AD, Sersan Kepala Sahlan yang kesehariannya bertugas sebagai Babinsa ditembak hingga tewas. Selain itu menurut dia, peristiwa ketiga yaitu pada Sabtu (19/9), seorang lagi anggota TNI AD gugur yakni Prajurit Satu Dwi Akbar Utomo.
Baca juga: Flash - KKB diduga tembak petugas kesehatan di Wandai, Intan Jaya
"Lalu tadi malam saya mendapat kabar seorang hamba Tuhan atau pendeta bernama Yeramias Zanambani dikabarkan terkena tembakan hingga meninggal dunia. Hanya saya belum bisa mengkonfirmasi siapa pelaku penembakan," ujarnya.
Politisi Partai Gerindra itu meminta panglima TNI dan para pihak terkait menginvestigasi dan mengungkapkan para pelaku atas rentetan peristiwa penembakan di Kabupaten Intan Jaya.
“Khusus penembakan yang terjadi terhadap hamba Tuhan saya akan mengawal sampai tuntas Agar di Ungkapkan jelas para pelakunya, sehingga perlu di seriusi oleh semua pihak,” ujarnya.
Baca juga: Pelaku penembakan tenaga medis di Wandai Papua mengaku "tentara hutan"
Yan meminta Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Perkasa, Panglima Kodam, Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab, Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw, agar serius menangani kejadian penembakan tersebut dengan memerintahkan bupati Intan Jaya dan unsur muspida untuk segera membentuk tim Investigasi dan mencari fakta kejadian itu.
"Saya berharap ada langkah-langkah ke depan untuk menyelesaikan masalah konflik dan mendeteksi ancaman ganguan keamanan di daerah tersebut, yang mengorbankan masyarakat sipil dan aparat keamanan. Hal itu termasuk langkah tegas mengungkap siapa dalang penembakan hamba Tuhan yang terjadi tadi malam," katanya.
Mandenas meminta hasil investigasi diserahkan kepada DPR untuk kemudian menjadi bahan evaluasi bersama unsur pemerintah dan juga panglima TNI dan DPR.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020