IPB University meluncurkan sistem pemantauan perubahan tutupan lahan hutan dan komoditas pertanian berbasis sistem informasi geografi berbasis web dan aplikasi seluler yang dinamakan WebGIS Ecosystem.Sistem monitoring ini sangat penting karena data yang dapat disediakan merupakan data yang benar,
"Sistem monitoring ini merupakan upaya IPB University dalam memberikan kontribusi yang baik bagi kehutanan, perkebunan, maupun sektor berbasis lahan lainnya," kata Wakil Rektor IPB University bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi Prof Dodik Ridho Nurrochmat melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
WebGIS Ecosystem dikembangkan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) atas dukungan Program Pengembangan PBB (UNDP) dan PT ESRI Indonesia melalui linsensi hibah ESRI Platform untuk keperluan pendidikan dan penelitian.
Platform pemantauan tersebut dapat diakses melalui http://lulcc.ipb.ac.id/ dan aplikasi android Indonesia Alert System (INA-Alert).
"Sistem monitoring ini sangat penting karena data yang dapat disediakan merupakan data yang benar. Data yang benar adalah data yang sesuai dengan kondisi di lapangan, jadi luarannya adalah kebenaran data," tutur Dodik.
Melalui WebGIS Ecosystem, data bisa diketahui secara terkini dan dapat digunakan untuk perencanaan pengelolaan lahan secara lebih tepat dan akurat. Sistem pemantauan tersebut diharapkan bisa mewujudkan pengelolaan hutan maupun lahan yang berkelanjutan.
WebGIS Ecosystem memiliki tampilan informasi secara spasial (peta) dan tabulasi (dasbor). Sistem yang dikembangkan meliputi beberapa data dan informasi spasial terkait perubahan tutupan lahan dan komoditas sawit, padi, coklat, kopi dan karet pada periode tertentu. Sistem dapat menampilkan hasil deteksi dini perubahaan tutupan lahan dengan analisis devegetasi.
Sistem pemantauan berbasis WebGIS juga didukung aplikasi android INA-Alert untuk melakukan validasi perubahan tutupan lahan yang dihasilkan sistem peringatan dini.
Aplikasi android INA-Alert diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik secara langsung dalam sistem pemantauan lahan di Indonesia dengan memberikan informasi yang akurat dari lapangan.
Selain itu, WebGIS Ecosystem juga telah mampu menampilkan peta sebaran komoditas secara nasional pada periode tertentu dan memberikan layanan kepada pengguna untuk melakukan perhitungan atau analisis statistik sederhana, baik berdasarkan batas administrasi maupun batas wilayah lain yang diinginkan.
Baca juga: Sistem "traceability" bisa bantu atasi mafia sapi, kata pakar IPB
Baca juga: Peneliti IPB kembangkan "superfood" dari spirulina
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2020