"BPBD DKI Jakarta melaporkan 15 jiwa mengungsi setelah banjir terjadi di beberapa titik sejak Senin (21/9) malam. Petugas telah menyiapkan pos pengungsian di empat lokasi," kata Raditya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Air berangsur surut, 23 warga Pengadegan masih bertahan di pengungsian
Raditya mengatakan genangan terjadi merata di lima wilayah administratif DKI Jakarta, yaitu Jakarta Timur (23 RT dengan ketinggian air 10 centimeter hingga 100 centimeter), Jakarta Barat (14 RT dengan ketinggian air 10 centimeter hingga 80 centimeter).
Kemudian JakartaJakarta Selatan (10 RT dengan ketinggian air 10 centimeter hingga 40 centimeter), Jakarta Utara (satu RT dengan ketinggian air 20 centimeter hingga 50 centimeter), dan Jakarta Pusat (satu RT dengan ketinggian air 20 centimeter).
"Empat lokasi yang dipersiapkan untuk pengungsian adalah Mushola Riyadhul Saadah di Kelurahan Kembangan Utara, PT Delta Laras Wisata di RW 07 Kelurahan Rawajati, Puskesmas Rawajati 2 di RW 07 Kelurahan Rawajati, dan halaman rumah dinas RW 07 di Kelurahan Rawajati," jelasnya.
Pada Selasa pukul 06.00 WIB, genangan masih terjadi di beberapa titik di Jakarta Barat, antara lain Kecamatan Palmerah, Kecamatan Kebon Jeruk, Kecamatan Grogol, Kecamatan Kembangan, dan Kecamatan Cengkareng.
Baca juga: Personel evakuasi damkar disiagakan untuk bantu warga terdampak banjir
Sebaran titik genangan paling banyak terjadi di Kecamatan Cengkareng dengan ketinggian antara 10 centimeter hingga 30 centimeter.
Banjir di DKI Jakarta terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada Senin (21/9) sejak pukul 18.30 WIB. Hujan terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Kemarin, banjir mulai dilanda DKI hingga fasilitas pasien COVID-19
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020