kondisi saluran air dengan membongkar beberapa bagian trotoar di dekat TPU Karet Bivak yang sempat terjadi genangan pada Senin (21/9) malam.
"Kemarin sebenarnya genangan terjadi hanya 15 menit. Sebenarnya di kawasan ini tidak pernah ada genangan, makanya kami cek ini mulut air dan tali airnya. Sudah baik dan cukup" kata Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat Rakim Sastranegara saat ditemui di dekat TPU Karet Bivak, Selasa.
Berdasarkan pantauan di lokasi, terdapat lebih dari 10 petugas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat yang membongkar trotoar dan melakukan pemasangan ulang usai pengecekan saluran air dilakukan.
Para petugas menambal kembali trotoar yang sempat dibongkar Tidak hanya itu, beberapa petugas juga memperbaiki kemiringan mulut air sehingga nantinya jika terjadi hujan maka air lebih mudah masuk ke saluran air.
Kondisi mulut air di trotoar depan TPU Karet Bivak ini melebihi standar nasional. Sebenarnya sudah sangat baik, karena standarnya mulut air di trotoar harus ada perenam meter.
"Tapi di sini setiap 1,8 meter saja ada saluran mulut air," kata Rakim menjelaskan kondisi infrastruktur saluran air di trotoar depan TPU Karet Bivak.
Baca juga: Banjir di Jakarta Barat, 14 RT masih tergenang
Baca juga: Banjir akibat luapan Kali Ciliwung di Bidara Cina mulai surut
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Dinas Air (SDA) Jakarta Pusat Glen Santista mengatakan berdasarkan penelusuran, genangan yang terjadi di TPU Karet Bivak terjadi karena Kali Krukut volumenya juga tinggi pada Senin malam.
"Tadi tim SDA juga sudah cek, tidak ada sumbatan di jalur saluran airnya. Memang ketinggian air di Kali Krukutnya juga tinggi semalam karena hujan, jadi ya airnya tidak bisa langsung bergerak," ujar Glen saat ditemui di dekat Saluran Kali Krukut, Jalan Penjernihan 1, Jakarta Pusat.
Saluran air TPU Karet Bivak tersambung langsung dengan saluran Kali Krukut karena seluruhnya terhubung ke satu pintu air. Yaitu Pintu Air Karet yang merupakan bagian dari saluran Banjir Kanal Barat.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur seluruh wilayah Jakarta pada Senin (21/9) malam dan menyebabkan beberapa wilayah tergenang karena tingginya curah hujan.
Sebanyak 49 Rukun Tetangga (RT) terdampak genangan yang diakibatkan oleh hujan yang mengguyur Jakarta sekitar pukul 18.45 WIB itu.
Baca juga: Banjir akibat luapan Kali Ciliwung di Bidara Cina mulai surut
Baca juga: Air berangsur surut, 23 warga Pengadegan masih bertahan di pengungsian
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020