Pemuda dapat memulai aksi mengendalikan perubahan iklim dan mengurangi karbon dengan tindakan sederhana yang bisa dilakukan di rumah seperti menghabiskan makanan dan memilah sampah, kata aktivis lingkungan dan aktris Nadine Chandrawinata.paling tinggi adalah dari sisa makanan kita
"Yang pertama harus diketahui adalah karbon berasal dari mana, banyak yang melihat luas yaitu transportasi, industri dan penebangan pohon. Tapi sebenarnya yang paling tinggi adalah dari sisa makanan kita," kata Nadine ketika menjadi narasumber di acara virtual Indonesa Youth Climate Summit 2020 yang dipantau dari Jakarta pada Selasa.
Menurut mantan Puteri Indonesia 2005 itu, menghabiskan makanan merupakan salah satu langkah sederhana mengurangi karbon karena untuk memproduksi daging membutuhkan jejak karbon yang besar. Itu karena peternakan membutuhkan lahan yang besar dan banyak pengairan serta memproduksi lima kali lebih banyak emisi gas rumah kaca dan pupuk.
Baca juga: Sarwono: Pemuda akan hadapi kondisi menantang akibat perubahan iklim
Baca juga: Dirjen PPI KLHK: Pemuda tumpuan harapan lingkungan hidup Indonesia
Selain itu, produk makanan juga memiliki unsur yang dapat membebani lingkungan seperti dikemas memakai plastik atau jika memesan makanan dari luar, proses pengirimannya juga akan menghasilkan karbon.
Memulai aksi pengendalian perubahan iklim bisa dilakukan dengan berpikir sejenak tentang apa yang bisa dilakukan dari lingkungan terdekat yaitu rumah seperti memilah sampah, ujar pendiri yayasan lingkungan hidup SeaSoldier itu.
Nadine mengatakan bahwa kesadaran untuk menjaga alam dan aksi lingkungan tidak perlu langsung dilakukan sekaligus, tapi bisa bertahap mulai dari hal yang kecil.
"Jadi kita harus memilih dari semua isu lingkungan, apa yang bisa kita lakukan, pilih salah satu setelah beres lanjut ke berikutnya. Dengan itu menantang kita untuk melakukan sesuatu yang lebih untuk lingkungan kita," ujarnya.
Baca juga: KLHK: Pemuda berperan penting dalam upaya pengendalian perubahan iklim
Baca juga: Dana-dana pengendalian perubahan iklim Indonesia
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
