Kedai Gelojoh yang berlokasi di Jl. Terogong Raya No.22, Cilandak Barat, Jakarta Selatan menawarkan aneka nasi goreng dan olahan kambing dengan rasa autentik dan unik.
Biasanya, daging kambing diolah hanya dalam bentuk sate, tongseng, gulai, sop atau isian dalam soto. Namun di kedai ini, pengunjung bisa menyantap daging kambing yang disajikan dalam gaya berbeda.
Pencinta pedas bisa memilih Kambing Uleg yang diracik dengan sambal bawang pedas yang gurih, juga segar di lidah berkat kehadiran jeruk limau.
Pedasnya Kambing Uleg, yang terasa menyeruak perlahan-lahan di dalam mulut, sangat cocok dipadukan dengan nasi panas, atau dengan salah satu nasi goreng yang tersedia di kedai ini.
Baca juga: Mbeek! Menikmati hidangan serba kambing
Baca juga: Gulai Kepala Kambing Ala Desa Tuban
Ingin mencoba rasa lain yang terlihat fancy dan mengingatkan kepada kuliner Italia? Ada Kambing Zaitun yang diracik dengan minyak zaitun yang identik dengan cita rasa Italia. Namun hidangan ini tetap khas Indonesia berkat jahe yang memberikan rasa gurih, manis dan hangat di dalam mulut.
Untuk olahan nasi, Anda bisa mencoba beberapa tipe nasi goreng yang berbeda sesuai dengan selera.
Nasi Goreng Magribi punya sedikit cita rasa Timur Tengah, tapi bumbu-bumbunya tidak terlalu "menonjok", lebih sesuai dengan selera Indonesia. Nasi goreng ini dibuat dari beras basmati yang lebih kaya serat dan rendah glukosa dibandingkan beras biasa.
Beras basmati juga dipakai dalam menu Nasgor Kambing Cabe Ijo yang dilengkapi dengan daging kambing serta cabai hijau. Tak seperti penampilannya yang terkesan akan "berat" saat disantap, rasa nasi goreng ini terasa light.
Sedangkan olahan nasi dengan cita rasa khas Indonesia yang pedas seperti Kambing Uleg bisa didapatkan dalam menu Nasi Pedas Uleg yang dilengkapi topping ati ampela dan kulit ayam renyah.
Anda juga bisa melahap nasi goreng zaitun beef brisket dengan potongan smoke beef yang aromanya memenuhi rongga hidung. Rasa nasinya tidak terlalu dominan, cocok saat disantap bersama potongan daging asap yang rasanya kuat.
Selain itu, kedai ini juga menyediakan Nasgor Kampung Gelojoh, Sop Tulangan dan paket menu Zabi (zaitun Magribi) dengan daging kambing atau ayam. Meski andalannya daging kambing, tersedia daging ayam untuk orang-orang yang tidak menyantap kambing.
Kedai Gelojoh, artinya lahap, mulai berdiri sejak 29 April 2020. Salah satu pendiri di balik kedai ini adalah musisi Toma Pratama, pemain bass band Mocca asal Bandung.
Toma menuturkan, semua menu di Kedai Gelojoh adalah racikan dari Chef Hoody Shakur yang merupakan salah satu koki spesialis olahan daging kambing.
"Gue dan istri doyan banget makan makanan bang Hoody, kami penggemar masakannya. Kemana dia bikin (restoran baru), selalu kita datangi," Toma bertutur kepada ANTARA mengenai awal mula perkenalannya dengan sang koki.
Baca juga: Resep nasi Briyani kambing a la Nicky Tirta
Baca juga: Tips mengolah daging kambing agar tidak berbau
Pada akhir 2019, pembicaraan bersama koki spesialis daging kambing itu menumbuhkan minat Toma untuk membuka bisnis makanan bersama Hoody yang membuat menu-menu untuk Kedai Gelojoh.
Kuantitas restoran penyedia makanan berbahan dasar daging kambing yang tidak terlalu banyak dibandingkan jenis daging lainnya menjadi peluang sekaligus tantangan.
Orang yang enggan menyantap kambing karena identik dengan bau prengus atau daging yang alot bisa berubah pikiran karena olahan di kedai ini jauh berbeda dari anggapan tersebut.
"Bang Hoody selalu olah kambing sehingga tidak berbau, kambingnya kambing muda, jadi dagingnya empuk sekali," katanya, menambahkan semua pasokan daging kambing berasal dari Jakarta.
Kemampuan bang Hoody mengolah daging kambing telah diakui, termasuk oleh figur publik seperti Iwan Fals dan Joko Anwar.
"Mereka sudah suka dengan masakan bang Hoody sejak beberapa tahun yang lalu dan sampai saat ini masih aktif order di Kedai Gelojoh," kata Toma.
Lalu, apa menu favorit Toma di kedai ini?
"Kambing Uleg, sambalnya ada ciri khas selain pedas, gurih asam. Ada bumbu khas yang gue bilang unik banget. Gue suka banget asam (jeruk) limo," kata Toma.
Saking sukanya dengan bumbu tersebut, menu Kambing Uleg dimodifikasi menjadi menu baru, Nasi Pedas Uleg yang bumbunya sama seperti Kambing Uleg.
Dia berharap kehadiran Kedai Gelojoh bisa digemari penyuka daging kambing, atau mereka yang penasaran ingin mencobanya tapi belum sempat karena khawatir tak akan menyukainya.
"Mudah-mudahan milenial dan generasi Z bisa nikmati. Kalau sudah tua seumuran gue, rada mikir makan kambing," canda Toma.
Di tengah pandemi COVID-19, kedai ini menerima layanan pesan antar lewat aplikasi ojek daring, juga menerima tamu yang datang ke restoran namun ingin makan di dalam mobil masing-masing.
Baca juga: Festival Soto Nusantara daring hadir di Blibli
Baca juga: Whopper baru Burger King, tanpa penyedap rasa dan pewarna sintetis
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020