Dikutip dalam laman resmi AFC, gol Widodo C. Putro menang dalam final voting suporter setelah mengalahkan gol Abbas Chahrour asal Lebanon ke gawang Irak di ajang yang sama tahun 2000.
Pelatih Persita ini unggul jauh dengan perolehan suara mencapai 72 persen berbanding 28 persen. Hal ini tak terlepas dari dukungan masyarakat Indonesia yang terus mengalir.
"Terima kasih atas support untuk voting, ini bicara bukan tentang saya tapi kita, kita Indonesia dan luar biasa dukungannya untuk sepak bola Indonesia," ujar Widodo dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
Baca juga: Widodo C. Putro masih harus benahi transisi menyerang pemain Persita
Widodo mengatakan yang paling berat dalam voting itu saat melawan Vietnam dan India. Khusus untuk Vietnam, ia mengaku awalnya ragu bisa memenangkan voting tersebut. Sebab, diketahui bahwa masyarakat Paman Ho itu dikenal sangat militan dalam mendukung negaranya.
Namun kata dia, berkat dukungan seluruh masyarakat Indonesia rasa khawatir itu lenyap setelah mengalahkan perwakilan Vietnam lewat aksi Le Chong Vinh.
"Yang paling berat saya sudah prediksi itu antara Vietnam atau India. dan terbuktii Vietnam ini agak berat karena memang kita tahu dari dulu persaingan Asia Tenggara kalau tidak Malaysia, Thailand, dan Vietnam juga. Apalagi Vietnam pernah juara juga, jadi sangat antusias pencinta sepak bola mereka," kata dia.
Widodo pun memberi pesan kepada pemain sepak bola Indonesia untuk menanamkan sikap optimisme dan yakin bahwa suatu saat Indonesia bisa menjadi Macan Asia.
"Saya berharap untuk masa mendatang mungkin kita tidak pesimis, utamanya para pemain muda kita jangan pesimis. mereka semua juga pasti bisa kalau memang fokus di sepak bola," katanya.
Baca juga: Persita masih bermasalah dalam soal kekompakan
Baca juga: Widodo C. Putro nilai pemain Persita masih lakukan kesalahan mendasar
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020