Manajer produk untuk DM Twitter, Alex Ackerman-Greenberg, mengatakan akan menguji DM suara, dengan Brasil akan menjadi negara pertama yang diikutsertakan dalam uji coba tersebut.
"Kami tahu orang-orang menginginkan lebih banyak pilihan untuk bagaimana mereka mengekspresikan diri mereka dalam percakapan di Twitter -- baik secara publik maupun pribadi," kata dia, dikutip dari The Verge, Kamis.
Mirip dengan cuitan suara, menurut The Verge, pesan suara memiliki antarmuka sederhana, yakni hanya ada tombol putar/jeda, dan avatar pengirim berdenyut saat pesan diputar.
Tim produk merancang "pengalaman perekaman in-line untuk mempermudah pengiriman pesan ini sebagai bagian dari alur percakapan alami." Terdapat opsi "laporkan pesan" jika seseorang menyalahkan DM suara.
Twitter menerima kritik yang signifikan setelah mengumumkan cuitan audio ketika perusahaan media sosial tersebut dinilai gagal dalam mempertimbangkan aksesibilitas.
"Sekarang kami memiliki tim aksesibilitas penuh waktu dalam pengembangan produk, dan itu termasuk teknik dan desain," ujar kepala desain produk, Dantley Davis.
"Kami juga mengubah proses pengembangan produk kami, sehingga aksesibilitas selalu dipertimbangkan, bahkan saat masih dalam konsep," dia menambahkan.
Twitter diharap melanjutkan pengembangan pesan suara hingga akhirnya dirilis secara global. Sementara itu, Facebook dan Instagram telah terlebih dahulu memungkinkan rekaman audio di DM.
Baca juga: Penggemar K-Pop Indonesia lima besar terbanyak versi Twitter
Baca juga: Penjelasan Twitter soal proses terjadinya "trending topic"
Baca juga: Hari Tagar, berikut lima jenis tagar yang populer digunakan netizen
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020