• Beranda
  • Berita
  • Dolar melemah, tertekan data pengangguran AS yang tetap tinggi

Dolar melemah, tertekan data pengangguran AS yang tetap tinggi

25 September 2020 07:16 WIB
Dolar melemah, tertekan data pengangguran AS yang tetap tinggi
Ilustrasi - Dolar Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/pri. (ANTARA/REUTERS)
Kurs dolar AS turun sedikit terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) setelah data menunjukkan klaim pengangguran negara secara tak terduga tetap tinggi.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,04 persen menjadi 94,3565, setelah menyentuh level tertinggi dua bulan di awal sesi.

Baca juga: Harga emas "rebound" dari penurunan 3 hari beruntun saat dolar melemah

Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi 1,1666 dolar AS dari 1,1656 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2741 dolar AS dari 1,2715 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia melemah menjadi 0,7050 dolar AS dari 0,7076 dolar AS.

Dolar AS dibeli pada 105,41 yen Jepang, sama dengan 105,41 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga naik menjadi 0,9264 franc Swiss dari 0,9241 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3352 dolar Kanada dari 1,3378 dolar Kanada.

Baca juga: Harga minyak naik lagi, terangkat penurunan stok minyak AS

Klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, meningkat 4.000 menjadi 870.000 dalam pekan yang berakhir 19 September, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis. Angka tersebut, lebih buruk dari yang diperkirakan para analis.

Klaim tunjangan pengangguran yang berkelanjutan, atau jumlah orang yang sudah menerima manfaat, mencapai 12,6 juta untuk pekan yang berakhir 12 September, menurut laporan tersebut.

Para ekonom memperkirakan klaim awal pengangguran sebanyak 840.000 dan klaim lanjutan 12,3 juta, menurut perkiraan median dalam survei Bloomberg.

Baca juga: Rupiah Kamis sore terkulai, pasar khawatir pemulihan ekonomi melambat

Baca juga: IHSG ditutup jatuh, tertekan aksi jual investor asing


 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020