• Beranda
  • Berita
  • Menteri PPPA susun protokol khusus cegah munculnya klaster keluarga

Menteri PPPA susun protokol khusus cegah munculnya klaster keluarga

25 September 2020 19:05 WIB
Menteri PPPA susun protokol khusus cegah munculnya klaster keluarga
Menteri PPPA susun protokol kesehatan khusus cegah munculnya klaster keluarga (ANTARA/HO-Biro Pers Istana)
Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga sedang menyusun Protokol Kesehatan Keluarga untuk mencegah munculnya penularan COVID-19 pada klaster keluarga.

Bintang Puspayoga dalam dialog bersama Juru Bicara Satgas COVID-19 dr Reisa yang disiarkan kanal Sekretariat Presiden, Jumat, mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 dalam menyosialisasikan bahaya virus corona secara masif.

"Di Kementerian kami sejak April sudah me-launching program Berjarak, Bersama Jaga Keluarga Kita. Dalam mencegah klaster keluarga sedapat mungkin menghindari pertemuan fisik bersama keluarga besar, kalaupun harus dilakukan bisa dilakukan secara daring," katanya.

Baca juga: Menteri PPPA minta orang tua selalu bersihkan diri saat tiba di rumah

Kementerian PPPA dalam melakukan sosialisasi secara masif sudah melibatkan organisasi kewanitaan dalam menekan persebaran virus COVID-19.

Seperti organisasi PKK, Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, Kowani, dan organisasi kewanitaan lainnya yang ada di Indonesia.

Selain itu, Kementerian PPPA sudah memiliki jaringan Forum Anak yang tersebar di 34 provinsi, 451 kabupaten/kota dan ribuan kecamatan dan desa.

“Kalau kita lihat anak-anak kreatif, inovatif menyosialisasikan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan). Kita harapkan langkah-langkah efektif dan masif yang bisa kita lakukan dapat mengurangi klaster keluarga ini," ungkapnya.

Bintang juga menyampaikan kepada masyarakat, jika ada anggota keluarganya tertular, langsung hubungi Puskesmas terdekat atau dinas kesehatan (Dinkes) setempat.

Baca juga: Menteri PPPA soroti peran atlet perempuan nasional

Nantinya dinkes melaporkan kepada Satgas COVID-19 di daerahnya masing-masing dan biayanya ditanggung pemerintah.

"Saya melihat di masa pandemi ini kita harus berpikir positif. Di balik tantangan pasti ada peluang, di balik musibah pasti ada hikmahnya. Kalau dulu kita malas olahraga, dalam masa pandemi ini harus kita lakukan. Ini sisi positif yang akan menjadi gaya hidup kita ke depan," ujarnya.

Tak lupa ia mengajak keluarga-keluarga di Indonesia untuk bergotong royong bersama memerangi pandemi COVID-19 dan menekan penularan dalam klaster keluarga.

Data per-25 September 2020 jumlah kasus aktif mencapai 60.431 kasus. Dari hasil tracing Kementerian Kesehatan, jumlah klaster sudah mencapai lebih dari 1100 klaster dan sebagian adalah klaster keluarga.

Baca juga: Komitmen perlindungan bagi anak Indonesia diserukan Menteri PPPA
Baca juga: Pemerintah tekankan lima langkah sederhana cegah klaster keluarga
Baca juga: Gugus Tugas Belitung temukan penyebaran COVID-19 klaster keluarga

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020