Hal tersebut ditujukan sebagai bagian rencana untuk mengadakan acara yang efisien di tengah pandemi. Olimpiade yang semula dijadwalkan dimulai musim panas ini, ditunda selama satu tahun oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang karena virus corona.
Sejak itu, penyelenggara dan pemerintah telah mencari cara untuk memangkas biaya, menyederhanakan olimpiade, dan melindungi para atlet serta penonton. Namun, masih ada keraguan tentang kelayakan mengadakan acara global berskala besar karena pandemi terus berlangsung.
Perdana Menteri Jepang yang baru terpilih Yoshihide Suga melihat pariwisata sebagai kunci untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terdampak dan mengatakan keinginannya untuk mengadakan olimpiade tahun depan.
"Kami sudah bertekad untuk melakukan ini tahun depan apa pun yang terjadi," kata Presiden Tokyo 2020 Yoshiro Mori kepada wartawan pada sebuah konferensi pers yang dikutip Reuters.
Baca juga: Jepang berikrar Olimpiade 2020 digelar apa pun risikonya
Baca juga: Jadwal relay obor Olimpiade tahun depan sesuai jadwal
Mori telah bertemu dengan Suga yang mengatakan bahwa kesuksesan olimpiade adalah prioritas utama pemerintah Jepang.
Mori mengatakan jumlah ofisial, staf, dan SDM lain yang terkait dengan olimpiade dapat dikurangi hingga 10-15 persen. Kegiatan pusat pers dapat dikurangi delapan hari, dan upacara penyambutan bagi para atlet juga dibatalkan, katanya.
Selain itu, juga disarankan periode pembukaan yang lebih singkat di tempat pelatihan dan mengurangi staf untuk estafet obor.
Namun panpel menegaskan tidak ada rencana untuk memangkas jumlah atlet yang berpartisipasi, kata CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto dalam pengarahan.
Tidak akan ada perubahan jumlah hari untuk estafet obor, rute estafet atau jumlah pelari estafet, kata Muto. Sementara untuk jumlah penonton belum dibahas.
Penyelenggara berencana melaporkan jumlah biaya yang akan dipotong melalui langkah-langkah penyederhanaan pada bulan Oktober, kata Mori.
Baca juga: Jadwal relay obor Olimpiade tahun depan sesuai jadwal
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020