Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang menggelar pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) tentang peningkatan mutu produk 240 industri kecil menengah (IKM) di sektor furnitur dan pangan serta pembuatan garam beryodium dan menerapkan konsep industri yang berwawasan lingkungan.Pandemi COVID-19 saat ini telah banyak membawa dampak terhadap kegiatan industri, baik di level kecil, menengah maupun besar. Untuk itu, perlu adanya upaya meningkatkan mutu produk industri
“Pandemi COVID-19 saat ini telah banyak membawa dampak terhadap kegiatan industri, baik di level kecil, menengah maupun besar. Untuk itu, perlu adanya upaya meningkatkan mutu produk industri,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi lewat keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Kegiatan yang dilaksanakan secara online tersebut bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing SDM industri di masa pandemi COVID-19.
Menurut dia, penerapan standar menjadi elemen penting bagi pelaku industri untuk meningkatkan mutu, efisiensi produksi, memperlancar transaksi perdagangan, serta mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan transparan.
Selain itu, standar sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan, karena dapat membantu negara-negara untuk membangun ekonomi dan kapasitas untuk bersaing di pasar dunia.
“Kami di BPPI siap membantu dan mendorong sektor IKM dalam proses pengujian standar mutu serta sertifikasi produknya,” ujar Doddy.
Dukungan kepada IKM diberikan melalui penyelenggaraan bimtek seperti yang digelar oleh BBTPPI Semarang, dengan memberikan pemahaman mengenai penerapan sistem manajemen mutu, manajemen produksi, proses sertifikasi SNI, pengujian produk, dan digital marketing.
“Dengan penerapan sistem manajemen mutu, diharapkan konsistensi mutu produk yang dihasilkan dapat terjaga. Melalui pengujian serta sertifikasi produk, maka akan dapat meningkatkan citra IKM serta meraih kepercayaan dari pelanggan,” imbuhnya.
Kepala BBTPPI Semarang Ali Murtopo Simbolon menyatakan, pihaknya selama ini telah konsisten membimbing pelaku IKM yang tersebar di Jawa Tengah, seperti IKM garam di Pati, Rembang, dan Demak. Kemudian, IKM furnitur di Jepara, Solo, dan Blora, serta IKM pangan di seluruh wilayah Jawa Tengah.
“Diharapkan setelah mengikuti bimtek, IKM tersebut mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memenuhi persyaratan mutu, serta memanfaatkan peluang walaupun sedang berada dalam kondisi ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid-19,” kata Ali.
Baca juga: Balai Kemenperin optimalkan daur ulang kertas jadi bahan baku industri
Baca juga: Balai riset Kemenperin optimalkan inovasi panel surya
Baca juga: Balai Kemenperin ciptakan teknologi pengolahan limbah cair
Baca juga: Balai Kemenperin ciptakan teknologi batik cap otomatis
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020