Pangdam saat ditemui di Manokwari, Sabtu, mengatakan 40 calon siswi itu akan diberangkatkan dari Manokwari menuju Pusat Pendidikan (Pusdik) KOWAD di Bandung pada Minggu (27/9).
"Pada perekrutan KOWAD kali ini, Papua Barat mendapat jatah paling banyak dibanding daerah lain di Indonesia. Kita bersyukur, tahun ini mereka bisa mengabdi menjadi KOWAD," ucap Pangdam.
Baca juga: Kodam XVIII/Kasuari rekrut 1.000 bintara otonomi khusus
Dia menjelaskan, semula Papua Barat hanya memperoleh jatah tiga orang. Atas persetujuan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andhika Perkasa penambahan dilakukan menjadi 40 orang.
Penambahan itu dilakukan atas permintaan Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Barat
"Dari tiga, karena ada otonomi khusus maka ditambah menjadi 20 orang. Setelah itu ditambah lagi untuk Papua Barat menjadi 40 orang," ucap Cantiasa.
Dia mengungkapkan bahwa persetujuan Kasad baru keluar pada tiga hari lalu dan pihaknya pun bersyukur karena pusat menjawab permintaan MRP, sehingga lebih banyak putri daerah yang dapat meniti karir sebagai prajurit TNI.
Baca juga: Kodam Kasuari godok program perekrutan 3.000 bintara otsus
Terkait perekrutan KOWAD ini, beberapa waktu lalu puluhan peserta yang tidak lulus dalam seleksi mendatangi kantor MRP di Manokwari. Mereka mendesak MRP untuk memperjuangkan nasib mereka.
Untuk tujuan yang sama, pada Jumat (25/9) puluhan putri asli Papua itu mendatangi kantor Gubernur. Mereka ingin gubernur berkoordinasi dengan Kodam agar mereka semua bisa diterima dalam perekrutan tentara wanita tersebut.
Baca juga: Putra Papua diprioritaskan dalam penerimaan prajurit TNI AD
Pewarta: Toyiban
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020