"Meski dihadapkan pada pandemi COVID-19, Phapros masih menunjukkan performa yang baik, karena komitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman sehingga bisa tumbuh menjadi salah satu perusahaan farmasi nasional yang besar," ujar Hadi dalam pernyataan yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
PT Phapros Tbk sendiri baru saja meraih penghargaan dari dua media berbeda yaitu Living Legend Companies 2020 dari Majalah SWA dan TOP 5 CSR for Indonesia CSR – PKBL versi Majalah Warta Ekonomi.
Baca juga: Phapros terapkan sejumlah strategi bertahan di masa pandemi COVID-19
Penghargaan Indonesia Living Legend Companies 2020 diberikan kepada perusahaan dengan merek asli Indonesia yang berusia minimal 50 tahun.
Kriteria lainnya yakni mampu mencetak laba, bisnis terus bertumbuh, prospektif, cakupan pasar luas, terus melakukan ekspansi, menjadi trend setter, punya dampak pada pengembangan industrinya, dan terus berinovasi.
Hadi mengatakan penghargaan itu menjadi salah satu bukti bahwa perusahaan dapat terus tumbuh dan memiliki keunggulan bersaing di industri farmasi yang kian kompetitif dan dinamis.
Ia menambahkan pihaknya juga mengapresiasi masyarakat yang setia terhadap produk-produk Phapros seperti Antimo dan Becefort.
"Phapros tak akan bisa bertahan hingga detik ini tanpa kontribusi berbagai pihak. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan, menjaga tingkat kepuasan dan kualitas hubungan dengan pelanggan dan stakeholder. Bagi kami pelanggan dan stakeholder adalah yang utama," kata Hadi.
Baca juga: Permintaan naik saat COVID-19, Phapros produksi sejuta boks vitamin
Pada kesempatan lain, Majalah Warta Ekonomi memasukkan Phapros sebagai TOP 5 CSR for Indonesia CSR – PKBL Awards 2020. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan swasta dan BUMN dengan kinerja tanggung jawab sosial perusahaan yang baik yang didasari asas kemakmuran, kemanusiaan, dan berkelanjutan bagi semua.
Hadi mengatakan bahwa penghargaan TOP 5 CSR for Indonesia CSR ini merupakan buah atas hasil kerja keras tim CSR-PKBL yang selalu berfokus pada Sustainable Development Growth (SDGs).
"Salah satu program CSR-PKBL yang terus dilakukan adalah komitmen Phapros untuk memberdayakan UMKM. Karena UMKM adalah salah satu pilar ekonomi yang penting dan diharapkan dapat tetap tumbuh walaupun diterma badai Pandemi COVID 19. Hingga pertengahan September 2020 sudah lebih dari Rp2 miliar yang tersalurkan," ujar Hadi.
Menurut Hadi, saat ini perseroan juga dihadapi dengan berbagai tantangan. Salah satunya adalah kondisi tidak menentu yang terjadi saat ini. Meski demikian, emiten dengan kode saham PEHA itu telah menyiapkan berbagai strategi guna bisa bertahan di berbagai kondisi.
"Kami menata kembali portofolio produk berdasarkan pada kondisi pasar farmasi saat ini dengan mempertimbangankan kondisi internal dan eksternal. Juga melakukan efisiensi di berbagai aspek dengan tetap mengutamakan produktivitas melalui pendekatan adaptasi kebiasaan baru. Kami bertekad tetap berkomitmen mengejar target pertumbuhan dobel digit," kata Hadi.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020