Pesan ajakan itu juga mengklaim akan memberikan informasi terkait penyebaran COVID-19 di wilayah tempat tinggal pengguna aplikasi.
Pengirim pesan mengaku undangan masuk ke grup itu dapat dilakukan jika penerima pesan bersedia memberikan sebuah kode verifikasi yang masuk lewat pesan singkat ke nomor ponsel penerima pesan.
Berikut narasi lengkap yang beredar di WhatsApp itu:
“Ini mau buat group Whatsapp “INFO WILAYAH PENULARAN COVID-19” dan pembagian VAKSIN bagi yg terjangkit COVID kami akan berikan obat nya. Kode verifikasi akan dikirim ke nomor WhatsApp calon anggota demi keamanan group. Nanti ada SMS masuk di nomor nya yang berisi kode verifikasi keamanan langsung infokan kodenya kesini”.
Lantas, apakah benar ajakan masuk grup WhatsApp tersebut merupakan syarat pembagian vaksin COVID-19 yang resmi dari pihak berwenang?
Penjelasan:
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akun Twitter resminya, pada 21 September 2020, menyebutkan ajakan masuk grup terkait informasi penyebaran dan vaksin COVID-19 itu bukanlah berasal dari lembaga tersebut.
"Halo, terima kasih atas laporannya dan mimin informasikan bahwa informasi tersebut bukan dari BNPB. Mohon tetap waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ikuti & pantau informasi resmi hanya melalui media sosial dan laman resmi K/L terkait, Terima kasih," demikian balasan BNPB menjawab pertanyaan pemilik akun Muhammad Defrian di Twtitter terkait kebenaran grup WhatsApp tersebut.
Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan pemerintah tidak pernah membuat program sebagaimana pesan yang tersebar di aplikasi WhatsApp tersebut.
“Masukin member ke WA grup setahu saya tidak perlu security code. Biasanya yang minta security code itu kemungkinan penipuan. WA kita bisa dibajak,” ujar Agus, mengacu pada berita Kompas.com berjudul "Informasi Grup Whatsapp untuk Wilayah Covid-19 dan Pembagian Vaksin".
Klaim: Ajakan masuk grup WhatsApp demi vaksin COVID-19
Rating: Salah/Disinformasi
Cek fakta: Daun mindi bisa obati COVID-19?
Cek fakta: Benarkah COVID-19 sengaja dimasukkan ke tubuh lewat rapid test?
Cek fakta: Benarkah paru-paru pasien COVID-19 yang sembuh akan tetap rusak?
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020