Presiden RI Joko Widodo meyakini keberadaan Tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara, sepanjang 40 km akan semakin menarik minat investasi di wilayah tersebut.tugas gubernur untuk menarik investasi sebanyak-banyak ke KEK di Bitung
"Dengan tersambungnya kawasan perekonomian baru, saya yakin investasi akan lebih banyak datang," ujar Presiden dalam sambutannya pada peresmian Jalan Tol Manado-Bitung, Ruas Manado-Danowudu, melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Presiden mengatakan keberadaan Tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara, akan menumbuhkan lebih banyak usaha baru sehingga lapangan pekerjaan bagi masyarakat juga akan meningkat dan Sulawesi Utara akan semakin berkembang.
Presiden menekankan dengan keberadaan jalan tol tersebut, biaya logistik dari pelabuhan internasional Bitung juga dapat ditekan sehingga lebih efisien.
Sehingga, kata dia, daya saing otomatis akan meningkat dan kawasan ekonomi khusus Bitung juga dapat dikembangkan menjadi lebih maju.
"Ini saya kira tugas gubernur untuk menarik investasi sebanyak-banyak ke KEK di Bitung," ujar Presiden.
Jalan tol Manado-Bitung memiliki panjang total 40 km. Jalan tol ini memiliki sejumlah ruas yakni Manado-Sukur 7,9 km, Sukur Airmadidi 7 km, Airmadidi-Kauditan 7 km, Kauditan-Danowudu 6 km, dan Danowudu-Bitung 12,6 km.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan tol Manado-Bitung merupakan tol terpanjang di Sulawesi.
Basuki mengatakan nilai investasi pembangunan tol itu mencapai Rp5,12 triliun yang pembiayaannya dilakukan dengan skema kerjasama pemerintah-badan usaha.
Dia mengungkapkan konstruksi ruas Manado hingga Airmadidi sepanjang 15 km didanai APBN Kementerian PUPR. Sedangkan konstruksi ruas Airmadidi hingga Bitung sepanjang 25 km dilaksanakan BUJT PT Jasamarga.
Baca juga: Ruas tol Manado-Danowudu segera beroperasi
Baca juga: Pembebasan lahan tol Manado-Bitung seksi IIB selesai Oktober
Baca juga: BI: sistem pembayaran nontunai tol Manado-Bitung siap beroperasi
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020