• Beranda
  • Berita
  • ACT Sulteng bantu pulihkan ekonomi penyintas bencana gempa Padagimo

ACT Sulteng bantu pulihkan ekonomi penyintas bencana gempa Padagimo

29 September 2020 15:43 WIB
ACT Sulteng bantu pulihkan ekonomi penyintas bencana gempa Padagimo
ACT Sulteng melaksanakan program pemberdayaan untuk memulihkan ekonomi penyintas pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi. ANTARA/HO-ACT SULTENG

salah satu bentuk upaya memulihkan ekonomi penyintas yakni memberdayakan masyarakat penyintas untuk mengelola bawang menjadi barang bernilai ekonomis.

Lembaga Kemanusiaan Global Aksi Cepat Tanggap Cabang Provinsi Sulawesi Tengah terus membantu pemulihan ekonomi penyintas bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong.

"Selain membangun hunian sementara dan membantu menyediakan kebutuhan atas pangan warga, kami ACT juga berupaya melakukan pemberdayaan untuk membangun kembali potensi perekonomian, yang difokuskan bagi penyintas yang menempati hunian sementara atau ICS," ucap Kepala ACT Cabang Sulteng, Nurmarjani Loulembah di Palu, Selasa, terkait dengan upaya ACT bantu pulihkan Padagimo pascabencana.

Nani menjelaskan, salah satu bentuk upaya memulihkan ekonomi penyintas yakni memberdayakan masyarakat penyintas untuk mengelola bawang menjadi barang bernilai ekonomis.

Pemberdayaan itu telah dilakukan yang difokuskan di beberapa hunian sementara di lokasi pengungsian, di antaranya yakni pemberdayaan terhadap penyintas yang bermukim di hunian sementara Desa Langaleso, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Baca juga: ACT Sulteng salurkan logistik untuk penyintas banjir Sigi
Baca juga: ACT Sulteng kirim lima ton bantuan bagi penyintas banjir Luwu Utara


"Selama pemberdayaan berjalan di ICS Langaleso, hasil penjualan dari usaha bawang goreng sudah mulai terlihat, bahkan pada tahap awal mencapai jutaan rupiah. Bahkan program pemberdayaan ini terus berlanjut hingga sekarang dan menyentuh warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Sigi," ujar Nani sapaan akrab Nurmarjani Loulembah.

Upaya lain yang dilakukan selain pemberdayaan, kata Nani yakni membantu pemulihan sektor pertanian penyintas aar petani kembali bisa menggarap lahan pertanian, dan memiliki daya beli.

"ACT bersama mitra terkait seperti PWP membangun 30 titik sumur dangkal di Kabupaten Sigi. Hal ini karena petani di wilayah itu kesulitan air, sehingga tidak dapat mengolah lahan pertanian. Nah, sumur dangkal ini berfungsi sebagai penyuplai air yang dapat diairi ke lahan-lahan pertanian warga," sebutnya.

Selain sumur dangkal, juga sumur wakaf. Sumur wakaf juga berfungsi untuk mengairi air ke lahan pertanian, sekaligus untuk menyuplai ke untuk kebutuhan konsumtif warga.

"Sumur wakaf untuk pertanian dibangun di 10 titik di Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi. Sumur wakaf untuk kebutuhan konsumtif keluarga dibangun sebanyak 25 sumur di Kecamatan Dolo. Kemudian sumur wakaf warga/MCK sebanyak 17 titik terdapat di Sigi 12 titik, Donggala satu titik, Parigi Moutong tiga titik dan Palu dua titik," ungkap dia.
Baca juga: ACT: Penyintas banjir Sigi Biromaru butuh pakaian dan selimut
Baca juga: Langkah ACT bantu Sulteng cegah COVID-19 di Pasigala

 
ACT Sulteng membangun sumur dangkal untuk memulihkan sektor pertanian warga Sigi dalam rangka menguatkan ekonomi penyintas khususnya petani, pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi. (ANTARA/HO-ACT SULTENG)
 
ACT Sulteng melaksanakan program pemberdayaan untuk memulihkan ekonomi penyintas pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi. (ANTARA/HO-ACT SULTENG)

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020