• Beranda
  • Berita
  • Presiden pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Presiden pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

1 Oktober 2020 09:30 WIB
Presiden pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Petugas membersihkan area Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (30/9/2020). Peringatan Hari Kesaktian Pancasila akan diselenggarakan pada tanggal 1 Oktober 2020 di lokasi tersebut. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

Presiden Jokowi hadir mengenakan jas biru tua dengan dasi merah dan mengenakan masker berwarna hitam.

Presiden RI Joko Widodo, Kamis pagi, menjadi inspektur upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di halaman Monumen Pancasila Sakti, kompleks Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Berdasarkan tayangan video yang disiarkan langsung Sekretariat Presiden, Kamis, upacara dimulai pukul 07.55 WIB.

Para peserta upacara menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penularan COVID-19, seperti menggunakan masker dan berjaga jarak.

Presiden Jokowi hadir mengenakan jas biru tua dengan dasi merah dan mengenakan masker berwarna hitam.

Turut hadir Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang juga mengenakan masker.

Baca juga: GM FKPPI Jatim: Kesaktian Pancasila jadi momentum penguatan bangsa

Setelah upacara dimulai, Presiden memimpin prosesi mengheningkan cipta.

“Untuk mengenang jasa para pahlawan, utamanya para pahlawan revolusi, mengheningkan cipta dimulai,” ucap Presiden.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kemudian membacakan Teks Pancasila. Selanjutnya, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti membacakan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Setelah itu, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan dan menandatangani naskah Ikrar.

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya bahwa sejak diproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah terjadi rongrongan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Puan.

Rongrongan tersebut, kata Puan, dimungkinkan karena kelengahan, kekurang-waspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya menumbangkan Pancasila.

"Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara," kata Puan.

Baca juga: Upacara Kesaktian Pancasila KBRI Beijing digelar sore hari

Puan mengatakan bahwa bangsa Indonesia membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan, dan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran, dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi dengan nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkukuh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka, di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan, menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran, dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Puan.

Rangkaian upacara ditutup dengan doa yang dibacakan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Sebelum meninggalkan lokasi upacara, Presiden, Wakil Presiden, dan pimpinan lembaga tinggi negara melakukan tapak tilas dengan mengunjungi beberapa lokasi di Monumen Pancasila Sakti.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020