Cara minum kopi kekinian agar jadi lebih sehat

1 Oktober 2020 15:33 WIB
Cara minum kopi kekinian agar jadi lebih sehat
ilustrasi kopi. (pixabay)
Berbagai macam olahan kopi kekinian kini semakin populer di kalangan kaum milenial, mulai dari sekedar campur susu, gula aren, boba hingga cincau.

Kopi sendiri merupakan jenis minuman yang sesungguhnya memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

"Kopi memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, antara lain bisa mengurangi gangguan fungsi otak, risiko diabetes tipe 2, menurunkan risiko kanker, melindungi hati, sampai mencegah depresi,” kata ahli gizi dari Mayapada Hospital Kuningan, Ika Setyani melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Cara yang benar untuk sajikan kopi menurut EDU COFFEE

Baca juga: 5 tips atasi migrain tanpa obat


Mengutip Fat Secret, dalam secangkir (240 ml) kopi hitam mengandung 2 kalori, lemak 0,05 gram, karbohidrat 0,09, dan protein 0,28 gram, kandungan gula dan serat 0 gram. Namun menimbang berbagai bahan campuran di dalamnya, masih amankah minum kopi kekinian?

“Kopi sebenarnya sehat, tapi terkadang bahan campuran di dalamnya yang kerap membuat kopi jadi berkurang khasiatnya, dan mungkin berbahaya,” kata Ika.

Berikut ini adalah beberapa aturan untuk membuat konsumsi kopi sehari-hari menjadi lebih sehat.

1. Kurangi gula
Salah satu masalah yang kerap muncul ketika minum kopi adalah penambahan gula yang cenderung berlebihan untuk satu cangkir kopi.

Anjuran Kementerian Kesehatan, konsumsi gula maksimal adalah 50 miligram atau 4 sendok makan per hari.

“Semua makanan yang Anda makan itu juga mengandung gula, dan itu juga masuk dalam hitungan angka kecukupan gizi, jadi gula yang ada di nasi atau karbohidrat lain juga masuk dalam hitungan total 4 sendok makan gula per hari,” kata Ika.

2. Minum kopi sehabis makan
Meski pahit, kopi mengandung asam. Meski tingkat keasaman umumnya berkisar pada pH 5 dan aman dikonsumsi, namun minum kopi ketika perut kosong tidak dianjurkan.

“Minum kopi harus setelah makan. Minum kopi sebelum makan bisa meningkatkan kadar asam lambung yang bersifat korosif. Saat belum makan asam lambung akan meningkat, asamnya makin naik kalau ditambah kopi,” jelas Ika.

3. Secangkir sehari
Berapa banyak minum kopi dalam sehari?

“Kopi itu mengandung kafein tinggi dan sifatnya diuretik (mengeluarkan cairan tubuh) yang ditandai dengan sering buang air kecil,” katanya.

Selain itu, minum kopi terus-menerus, apalagi tidak diimbangi dengan minum air putih yang banyak akan menyebabkan dehidrasi.

Sebuah studi menyebutkan bahwa asupan maksimal kafein per hari adalah 400 mg.

“Ingat juga bahwa kafein itu bukan cuma ada di kopi, tapi juga ada di teh, cokelat, minuman energi, sampai minuman soda. Itu juga harus dihitung sebagai caffein intakes per hari.”

4. Jangan tambahkan krimer
Krimer memang bakal membuat rasa kopi jadi lebih creamy, tapi ingatlah kalau krimer juga mengandung lemak yang tinggi.

“Krimer itu ‘isinya’ lemak. Jadi ketika banyak pakai krimer di kopi, lemaknya semakin banyak juga yang masuk ke tubuh.”

Dalam 1 sendok teh kopi krimer bubuk mengandung 11 kalori dengan kandungan lemak 0,71 gram. Sementara kebutuhan lemak lima sendok makan (67 gram) per hari.

“Ini total per hari ya, sedangkan biasanya orang pakai krimer rata-rata lebih dari satu sendok teh, dan makanan mereka sudah tinggi lemak, jadi hati-hati lah.”

Agar lebih sehat ganti krimer dengan susu non-fat, susu low-fat, susu kedelai, atau susu almond.


Baca juga: Lima manfaat rutin minum kopi hitam

Baca juga: Tips seduh kopi nikmat ala kafe saat #dirumahaja

Baca juga: Tips konsumsi kopi untuk pelaku diet "keto"

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020