"Saya belum melihat proyeksi (angka pengangguran) empat juta tapi yang pasti kami tahu bahwa ada tambahan sekitar 700.000 orang yang sudah menganggur akibat pandemi ini, dan ya Anda tahu proyeksinya, bahwa akan ada dampak ekonomi," ujar Eustice kepada saluran berita televisi Sky.
"Justru karena alasan itulah kami berusaha menghindari langkah penguncian penuh," katanya.
Badan Penanggung Jawab Anggaran Inggris pada Juli memperkirakan bahwa angka pengangguran akan mencapai puncaknya pada 11,9 persen pada kuartal terakhir 2020 di bawah skenario ekonomi pusat.
Persentase angka pengangguran itu setara dengan lebih dari empat juta orang, sebelum angka rata-rata pengangguran mencapai 3,5 juta pada 2021.
Dalam skenario yang lebih negatif, angka pengangguran akan mencapai rata-rata empat juta hingga 2021.
Bank sentral Inggris, Bank of England, telah memperkirakan bahwa angka pengangguran akan meningkat menjadi sekitar 2,5 juta pada akhir tahun ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Boris: Inggris akan hadapi gelombang kedua COVID-19
Baca juga: Peneliti Inggris rancang alat prediksi risiko kematian pasien COVID-19
Baca juga: PM Inggris pertahankan sistem uji dan lacak untuk tangani COVID-19
Kegirangan warga Inggris bisa potong rambut di salon
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020