"Rencananya tidak ada yang lolos. Semuanya dites," kata Oka Simatupang usai rapat bersama Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum, Kamis.
HKI, kata dia, menyepakati saran dari Dinas Kesehatan Kota Batam untuk langsung tes usap kepada pekerja. Bukannya tes cepat (rapid), demi mengetahui hasil yang lebih akurat.
Baca juga: Enam nakes positif COVID-19, puluhan warga Mukomuko dites usap
Ia menyampaikan, pihaknya tidak ingin mengambil risiko banyaknya pekerja yang terpapar, karenanya langkah antisipatif harus segera dilakukan.
Mengenai biaya untuk tes usap di kalangan pekerja di 14 kawasan industri anggota HKI, ia mengatakan tidak akan mengandalkan pemerintah saja.
"Pemerintah belum menyatakan akan biayai. Maka kami inisiatif dibiayai dulu oleh perusahaan. Kami akan duduk lagi supaya bisa dibiayai perusahaan," kata dia.
Meski begitu, dalam pelaksanaan tes usap, pihaknya tetap akan meminta bimbingan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas setempat.
Baca juga: Penghuni Al Izzah yang positif dan OTG tidak perlu tes usap ulang
Oka menyatakan, swab di kalangan pekerja kawasan industri sudah dimulai oleh sejumlah perusahaan, dan akan terus dilakukan
"Swab massal sudah mulai ,sudah dua-tiga perusahaan yang mulai," kata dia.
Pelaksanaan tes usap dilakukan bergantian, menyesuaikan dengan waktu kerja.
Sementara itu, hingga 29 September 2020 tercatat 317 orang pekerja di kawasan industri yang berlokasi di Kelurahan Muka Kuning Kota Batam terpapar Virus Corona. Mereka berasal dari bekerja di 17 perusahaan di sana.
Baca juga: Puan minta Pemerintah turunkan tarif tes usap
Baca juga: 100 wartawan dan pekerja media ikuti tes usap di Dewan Pers
Baca juga: Sahroni gelar tes usap massal antisipasi penyebaran COVID-19
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020