"Masih ada 18 RW yang masuk Wilayah Pengendalian Khusus (WPK). Perkembangan terbaru yang agak naik kasusnya itu di Cempaka Putih Barat, Karet Tengsin dan Kartini," kata Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jumat.
Meski di tiga kelurahan itu kasusnya naik lagi, namun yang lain sudah mulai terkendali.
Bayu mengatakan angka kasus yang kembali naik berasal dari hasil penelusuran (tracing) dan active case finding yang gencar dilakukan oleh Pemkot Jakarta Pusat.
"Di Jakarta Pusat sering melakukan tracing dan active case finding. Jadi kasus yang naik itu ditemukan dari situ," ujar Bayu.
Meski ditemukan ada kenaikan kasus COVID-19 di tiga kelurahan, namun Incidence Rate (IR) atau laju infeksi penularan COVID-19 di Jakarta Pusat di minggu ketiga berlangsungnya PSBB menunjukkan hasil yang baik.
Incidence Rate adalah frekuensi penyakit atau kasus baru yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat atau wilayah atau negara pada waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut.
Baca juga: Graha Wisata Ragunan siap digunakan untuk isolasi pasien COVID-19
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DKI Jakarta bertambah 1.132 Bayu mengatakan kembali terjadi penurunan IR sebanyak 0.01 yang diharapkan dapat kembali turun hingga di bawah angka 1.
"IR terbaru, setelah kemarin dari angka 1,14 jadi 1,1 itu sekarang turun lagi. Sekarang IR-nya jadi 1,09. Kita harapkan dievaluasi terbaru ini bisa turun lagi," kata Bayu.
Dalam situs corona.jakarta.go.id yang diakses pada Jumat untuk kategori RW rawan COVID-19 terbanyak terdapat di Jakarta Pusat dengan 18 RW rawan. Disusul Jakarta Selatan dengan 9 RW rawan, Jakarta Timur (5), Jakarta Barat (4), Jakarta Utara (3) dan Kabupaten Kepulauan Seribu dengan 1 RW rawan.
Meski demikian lokasi karantina terdapat paling banyak di Jakarta Pusat dengan 49 lokasi karantina, disusul oleh Jakarta Timur (17), Jakarta Selatan dan Jakarta Barat dengan 15 titik lokasi karantina, Jakarta Selatan (10) dan Kabupaten Kepulauan Seribu (4).
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020