Pemerintah Kota Batam menyiapkan ruangan inap di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) dan Asrama Haji setempat, sebagai lokasi karantina untuk kasus terkonfirmasi positif COVID-19, selain sejumlah rumah sakit rujukan dan rumah susun.Kami sudah siapkan 'back up plan'
"Kami siapkan di Bapelkes juga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Kepulauan Riau, Jumat.
Ia menyebutkan Bapelkes memiliki ruang-ruang layaknya hotel, dan dapat menampung sekitar 130 orang.
Sedangkan Asrama Haji, satu bloknya bisa menampung 200 hingga 300 orang.
Baca juga: Bertambah 14, positif COVID-19 di Batam naik jadi 1.650 kasus
"Kami sudah siapkan 'back up plan'," kata Didi.
Tambahan ruang perawatan karantina warga terkonfirmasi positif COVID-19 dibutuhkan, untuk menjawab permintaan pengusaha dan Himpunan Kawasan Industri.
HKI berencana melakukan tes usap COVID-19 terhadap seluruh pekerja di kawasan industri anggotanya, demi mengetahui kondisi kesehatan sekaligus upaya meminimalkan potensi penularan di lingkungan perusahaan.
Baca juga: HKI: Seluruh pekerja di kawasan industri Batam dites usap
Namun, seiring dengan pelaksanaan tes usap, maka dibutuhkan lokasi karantina, sebagai bentuk antisipasi penanganan pekerja yang dinyatakan positif COVID-19.
"Yang belum siap tempat, karena di kawasan bisa habis. Kalau ada bantuan pemerintah di tempat kosong, hotel atau perumahan. Kalau ada disiapkan," kata Ketua HKI Kepri, Oka Simatupang.
Baca juga: Positif COVID-19 di Batam bertambah 30 dan 25 sembuh
Ia menyatakan pengusaha kesulitan bila harus membiayai karantina pekerja terkonfirmasi positif COVID-19 di hotel, karenanya ia berharap bantuan dari pemerintah.
"Tetap kita harap bantuan dari pemerintah. Bantuan itu bukan hanya uang. Tapi bisa fasilitas, ongkos yang ditekan," kata dia.
Baca juga: Positif COVID-19 di Batam bertambah 32, sembuh 10 orang
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020