"Gedungnya sudah ada, sekarang sedang didesain lab di dalamnya yang bisa dipakai setiap platform dan juga sedang ditawarkan ke perusahaan untuk line of production," kata Menristek Bambang saat dihubungi ANTARA, Jakarta, Jumat.
Menristek Bambang menuturkan untuk uji kandidat vaksin pada hewan rencananya dilakukan di laboratorium biosafety level 3 (BSL-3) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Saat dihubungi terpisah, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) Ali Ghufron Mukti menuturkan untuk mempercepat pengembangan Vaksin Merah Putih, beberapa upaya strategis dilakukan, mulai dari koordinasi dan pertemuan yang lebih sering dengan semua anggota tim, kegiatan pengembangan vaksin yang lebih intensif sampai penguatan sumber daya yang dibutuhkan, termasuk identifikasi alat dan bahan yang diperlukan untuk mempercepat Vaksin Merah Putih.
Konsorsium pengembangan Vaksin Merah Putih mencakup berbagai representatif dari kementerian, seperti Kementerian Kesehatan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga pemerintah non kementerian (LPNK), dan beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Airlangga.
Baca juga: LIPI perkirakan uji praklinis vaksin COVID-19 mulai pertengahan 2021
Ali Ghufron menuturkan beberapa institusi untuk level tertentu yang sudah bergerak mengembangkan vaksin bisa berjalan sendiri-sendiri dengan kecepatan yang berbeda dan bekerja sama pada titik tertentu di bawah payung konsorsium, tetapi Kementerian Riset dan Teknologi menyediakan dan mengupayakan laboratorium yang bisa dipakai bersama.
Baca juga: Kemristek harapkan produksi massal vaksin Merah Putih di akhir 2021
"Koordinasi, komunikasi dengan pemangku kepentingan dalam menghasilkan Vaksin Merah Putih kami lakukan dengan intensif," tuturnya.
Baca juga: Eijkman: Uji preklinis calon vaksin Merah Putih sampai Desember 2020
Sinergi triple-helix juga diperkuat diantara LPNK, perguruan tinggi, industri, baik BUMN dan swasta serta lembaga pemerintah.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020